FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Bekas pemain PSM Makassar asal Belanda, Anco Jansen, belum lama ini melontarkan kritik terhadap sepakbola Indonesia.
Dalam sebuah podcast berjudul "Voetbalpraat," ia menyebut bahwa Indonesia merupakan negara miskin, tetapi masyarakatnya hampir semua memiliki smartphone.
Dikatakan Jansen, media sosial memberi tekanan besar bagi para pesepakbola di Indonesia.
Ia mengaku sering menerima kritik tajam dari netizen di media sosial setiap kali tampil buruk saat masih membela PSM Makassar pada musim 2021-2022.
“Ya itu terutama karena media sosial. Saya main di sana saat pandemi. Indonesia negara sangat miskin, tapi semua punya smartphone dan Instagram sangat populer di sana,” ujar Anco Jansen dalam podcast tersebut, dikutip Selasa (1/4/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa ketika gagal mencetak gol, dirinya disarankan untuk menghindari media sosial selama dua hari.
“Kalau gagal mencetak gol, saya mendapat saran agar jangan melihat media sosial selama dua hari,” lanjutnya.
Selain itu, Jansen menyoroti banyaknya pemain keturunan Belanda-Indonesia yang memilih membela Timnas Indonesia.
Tambahnya, mereka memperoleh banyak pengikut di media sosial berkat keputusan tersebut.
"Para pemain naturalisasi mendapat jutaan pengikut dan menjadi menarik perhatian. Tapi, sepak bola di Indonesia sebenarnya tidak ada apa-apanya," imbuhnya.
Namun, di sisi lain, ia menilai fasilitas sepak bola di Indonesia masih jauh dari standar yang ideal.
“Fasilitas, akademi, pelatih di sana terbatas. Itu cukup menjelaskan. Itu yang saya pahami," tambah pemain yang biasa bermain di posisi winger kiri itu.
Meskipun mendapat kritik, saat ini PSSI tengah melakukan berbagai perbaikan di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Kritik yang terus bermunculan tidak membuat performa pemain Timnas goyang. Terakhir kali, mereka membungkam mulut tajam pelatih Bahrain Dragan Talajic.
Langkah lain yang diperlihatkan PSSI di antaranya meningkatkan pembinaan usia dini melalui penyelenggaraan kompetisi Elite Pro Academy (EPA) untuk kelompok usia U-16, U-18, dan U-20.
Peningkatan kualitas kompetisi juga menjadi fokus utama PSSI. Upaya ini mencakup peningkatan kualitas wasit serta penerapan Video Assistant Referee (VAR) guna memastikan keputusan yang lebih adil dalam pertandingan.
Semua langkah ini bertujuan untuk membangun tim nasional yang lebih kuat.
Adapun saat ini Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan positif dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hingga matchday delapan Grup C zona Asia, Indonesia berada di peringkat keempat dengan perolehan sembilan poin, unggul tiga poin dari Bahrain dan China yang berada di posisi kelima dan keenam.
(Muhsin/fajar)