Panitia pelaksanaan Salat Idulfitri didominasi Diaspora Indonesia yang bermukim di Hiroshima, namun jemaah yang datang diperkirakan lebih dari 1.500 jemaah yang tersebar dari berbagai negara, mulai dari Malaysia, Turki, Bangladesh hingga warga Jepang yang telah memeluk Islam.
Ini menjadikan hal unik, karena bisa melihat berbagai budaya seperti pakaian hari raya yang bermacam-macam. Tak lupa panitia juga mengajak para jemaah menyumbangkan donasi untuk rakyat Palestina dalam kotak amal yang disediakan khusus.
Pelaksanaan Salat ied ini diharapkan bisa dilanjutkan ke tahun berikutnya. Perlu diketahui bahwa tempat pelaksanaan sangat strategis, selain di depan stadion sepak bola terbesar di Hiroshma, juga bisa melihat Hiroshima Castle, yang menjadi salah satu landmark dari kota Hiroshma.
Fasilitas dari taman kota ini juga berbagai macam, seperti toilet umum yang bersih, taman bermain anak khas Jepang, juga dikelilingi kafe dan restoran untuk bersantai.
Salat Ied tahun ini menjadi harapan besar bagi muslim di Jepang, khususnya Hiroshima, agar selalu mempererat solidaritas sesama muslim di Jepang. Serta memperkuat citra Islam sebagai agama yang damai, terbuka dan penuh kasih sayang serta bisa hidup berdampingan dalam tatanan sosial Jepang. (*)