Hari Anak Balita Nasional, Fahira Idris: Balita Tunas Generasi Emas Indonesia

  • Bagikan
Anggota DPD RI, Fahira Idris

Pemenuhan gizi, lanjut Fahira Idris adalah fondasi utama dalam mencetak generasi unggul. 1.000 hari pertama kehidupan yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun adalah masa emas yang tak tergantikan.

Di masa ini nutrisi menjadi kunci. Balita yang kekurangan gizi di usia dini berisiko tinggi mengalami keterlambatan perkembangan kognitif, daya tahan tubuh lemah, dan kesulitan dalam pendidikan di masa depan. Pemerintah perlu menguatkan kebijakan dan penganggaran untuk program gizi berkelanjutan, mulai dari edukasi ibu hamil, distribusi makanan sehat, hingga pemantauan tumbuh kembang balita secara terstruktur.

Selain itu, cara orang tua dan pengasuh mendampingi anak memiliki dampak besar. Pengasuhan yang penuh cinta, responsif, dan konsisten membantu anak merasa aman dan membentuk fondasi psikologis yang sehat. Sayangnya, belum semua orang tua memiliki akses pada edukasi pengasuhan positif. Di sinilah peran kader Posyandu, guru PAUD, dan fasilitator keluarga sangat penting. Pemerintah dapat memperluas pelatihan dan penyuluhan terkait pengasuhan berbasis hak anak, serta memberikan dukungan psikososial bagi keluarga yang rentan.

Tidak kalah penting adalah akses layanan dasar. Banyak daerah tertinggal masih kekurangan tenaga kesehatan anak, PAUD berkualitas, atau bahkan sarana bermain aman bagi balita. Padahal, lingkungan belajar yang merangsang dan aman sangat penting untuk perkembangan motorik, bahasa, dan sosial anak. Intervensi multisektor seperti integrasi layanan PAUD dengan Posyandu, pelatihan guru, hingga subsidi pendidikan usia dini perlu menjadi prioritas pembangunan daerah.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan