FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Perekonomian dalam kondisi mengkhawatirkan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 7,9% ke level 5.996,14 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/3/2025). Sementara nilai tukar Rupiah sempat menyentuh Rp17.300 per Dolar Amerika Serikat (AS).
Pembukaan IHSG pada Selasa pagi (8/3/2025) langsung mengalami trading halt atau penghentian perdagangan. Ini karena IHSG turun 9,19 persen atau 598,56 ke 5.912,06.
Amblesnya IHSG terjadi usai libur panjang Lebaran dan dipengaruhi sentimen negatif tarif dagang Presiden AS, Donald Trump.
Hampir semua saham berkapitalisasi besar rontok pada pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks LQ45 tercatat jatuh 11,31% atau 83,05 poin ke 651,46.
Sebanyak 672 saham turun, 30 saham naik, dan 95 saham stagnan. Nilai transaksi hingga akhir perdagangan mencapai Rp 20,41 triliun dengan melibatkan 22,65 miliar saham dalam 1,43 juta kali transaksi.
Mengutip Refinitiv, seluruh sektor berada di zona merah. Sektor utilitas mengalami penurunan paling dalam, yakni 11,98%. Lalu disusul oleh real estate -9,53%, bahan baku -8,63%, finansial -7,84%, dan teknologi -7,47%.
Saham perbankan menjadi beban terbesar IHSG hari ini. Saham BBRI berkontribusi -62,96 indeks poin, BMRI -47,33 indeks poin, dan BBCA -29,27 indeks poin.
Rupiah Tembus 17.300 Per Dolar AS
Anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (Amerika Serikat kembali membuat heboh pasar keuangan Tanah Air.
Di awal pekan ini, kurs Rupiah sempat menyentuh level yang cukup mencengangkan, yakni Rp 17.217 per dolar AS.