FAJAR.CO.ID -- Penjabat Presiden Korea Selatan, Han Duck-soo, menegaskan bahwa negaranya tidak akan bergabung dengan China atau Jepang untuk menentang kebijakan tarif baru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Kami tidak akan menempuh jalan itu," kata Presiden Han seperti dikutip CNN pada Selasa (8/4/2025), ketika ditanya apakah Korea Selatan akan bergabung dengan negara lain, seperti Jepang atau China, untuk melawan tarif AS.
Han menyatakan, Seoul lebih memilih jalur negosiasi dengan Washington. Ia menilai, langkah melawan justru tidak akan membawa perubahan signifikan terhadap situasi saat ini.
"Kami jelas ingin bernegosiasi," ujarnya. "Saya rasa itu tidak akan benar-benar menguntungkan kami bertiga, dan terutama Korea," katanya.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump yang pekan lalu menandatangani perintah eksekutif penerapan tarif timbal balik kepada sejumlah mitra dagang utama AS.
Kebijakan tersebut mencakup tarif impor sebesar 34 persen terhadap China, 24 persen terhadap Jepang, dan 25 persen terhadap Korea Selatan.
Masih pada Selasa (8/4/2025), Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan bahwa AS akan memberlakukan tarif 104 persen atas barang-barang dari China mulai 9 April. Keputusan ini diambil setelah Pemerintah China dianggap melewatkan tenggat waktu yang diberikan Presiden Trump untuk mencabut langkah pembalasan terhadap kebijakan perdagangan AS. (*)