MUI Tegas Tolak Wacana Evakuasi Warga Gaza: Itu Cara Halus Kosongkan Palestina

  • Bagikan
Seorang gadis berduka atas korban tewas dalam serangan Israel di Rumah Sakit Medis Nasser di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, (21/6/2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH Muhammad Cholil Nafis, menentang rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia.

Ia menilai, akar persoalan sebenarnya bukan terletak pada warga Gaza, melainkan pada agresi militer Israel yang terus berlangsung.

"Saya tidak setuju evakuasi warga Gaza ke Indonesia karena masalahnya bukan warga Gaza tapi karena Israel," ujar Cholil di X @cholilnafis (9/4/2025).

Dikatakan Cholil, langkah yang seharusnya dilakukan adalah menghentikan serangan Israel, bukan memindahkan warga Palestina dari tanah mereka.

Ia mempertanyakan jaminan bahwa para pengungsi bisa kembali ke Gaza setelah dievakuasi.

"Maka Israel yang diberhentikan menyerangnya. Apa ada jaminan mereka keluar bisa balik?" cetusnya.

Cholil bilang, evakuasi bisa dimanfaatkan untuk mendukung kepentingan Israel, yakni mengosongkan wilayah Gaza agar dapat diduduki lebih lanjut.

"Bukankah mereka sengaja dikeluarkan untuk memasukan Israel ke Palestina?" tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan rencananya untuk mengevakuasi warga Gaza ke Tanah Air.

Dalam tahap awal, pemerintah menyiapkan skema pemindahan sekitar 1.000 orang, dengan prioritas bagi mereka yang mengalami luka-luka, trauma berat, serta anak-anak yang kehilangan orang tua.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo jelang lawatannya ke lima negara di kawasan Timur Tengah, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Turki, Qatar, dan Yordania.

"Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," kata Prabowo dalam pernyataan yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Prabowo menjelaskan bahwa kunjungannya ke negara-negara tersebut bertujuan untuk melakukan konsultasi langsung dengan para pemimpin setempat.

Ia mengaku banyak menerima panggilan dan kunjungan dari berbagai pihak yang menanyakan kesiapan Indonesia dalam membantu rakyat Gaza.

Dalam penjelasannya, Prabowo menekankan bahwa pelaksanaan rencana tersebut akan dilakukan hanya jika semua pihak terkait memberikan persetujuan.

Prabowo menegaskan bahwa para pengungsi tersebut hanya akan tinggal sementara di Indonesia.

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia," tegasnya.

Menurut Presiden, inisiatif ini juga merupakan bentuk tindak lanjut atas dorongan dari komunitas internasional yang mengharapkan Indonesia berperan lebih besar dalam krisis kemanusiaan tersebut.

Sebagai negara nonblok sekaligus rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia dianggap memiliki posisi strategis untuk terlibat dalam misi kemanusiaan ini.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan