FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Tokoh Nahdatul Ulama, Islah Bahrawi baru-baru ini menepis persepsi masyarakat yang tidak peduli dengan naiknya nilai Dolar.
Dalam cuitannya di akun X miliknya @islah_bahrawi ia memberikan penjelasan terhadap dampak dari meningkatnya nilai Dolar, yang sedang dihadapi dunia saat ini.
"Ada yang bilang, 'bodo amat dengan anjloknya rupiah terhadap Dolar, toh kita ndak punya Dolar'. Saya kasi tahu yak, hutang negara ini Dolar, jika nilai Dolar naik, otomatis hutang negara kita bengkak," tulis Islah Bahrawi, dilansir X Sabtu, (12/4/2025).
Menurutnya, dengan meningkatnya nilai Dolar, maka sudah bisa dipastikan akan berdampak di berbagai sektor, termasuk dalam lingkup perputaran ekonomi.
"Belanja impor kita pakai Dolar, jika Dolar naik maka harga belanja kita dari luar akan jadi mahal," sambungnya.
Islah kemudian memberikan jawaban lanjutan apabila pandangannya dibantah oleh masyarakat dengan pernyataan umum yang biasa ditemukan.
"Biasanya akan ada yang bilang, 'kan saya Ndak pernah belanja barang impor, sayur dari Bogor, daging dari Jawa Timur, Susu dari Bandung, Beras dari Karawang'. Begini yah bambang, saya kasih sahu yah, BBM kita itu sebagian masih impor. Kebutuhan sekunder kita apa lagi, sebagian besar masih impor. Semuanya pakai Dolar" terangnya.
Lebih lanjut, ia melanjutkan asumsinya dengan memberikan fakta yang ditemui, beserta kerugian besar apabila tidak segera ditangani.
"Perlahan harga-harga akan naik ketika uang cadangan negara sudah mulai tiris. Subsidi untuk rakyat di setor sana-sini sudah tidak kuat lagi untuk bersandar. kalau sudah begitu masih mau bilang 'bodo amat?'," ujarnya.