"Punya saya tidak ada materai, lalu fotonya tidak boleh pakai kacamata. Font-nya juga beda. Apakah perbedaan itu karena kebijakan masing-masing fakultas, saya tidak tahu," ucap Saratri dilansir dari Tirto, Kamis (17/4/2025).
Saratri memang tidak bisa memastikan mana ijazah yang sah. Namun, dia berpendapat seharusnya jika tahun kelulusan hanya beda satu tahun, perbedannya tidak banyak.
"Setahu saya kalau hanya terpaut setahun ya hampir sama. Waktu tahun 80-an rata-rata ya seperti itu. Formatnya hampir sama," tutur Saratri.
Saratri menekankan, unggahannya murni untuk edukasi dan berbagi pengetahuan. Di sisi lain, dirinya merasa percaya diri karena seluruh proses pendidikannya dilakukan dengan jujur dan penuh integritas.
"Saya enggak bisa mengklaim yang lain. Kalau saya pasti asli dan halal karena, maaf, saya tidak pernah plagiasi, tidak pernah menyontek, jadi saya agak percaya diri sedikit tentang itu,” ucap Saratri. (bs-sam/fajar)