Soal Pertemuan Jokowi-Sespimmen, Adi Prayitno Beber Simulasi Jawaban untuk Hadapi Tudingan Matahari Kembar

  • Bagikan
Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno. (Hendra Eka/Jawa Pos)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menanggapi munculnya polemik seputar pertemuan mantan Presiden Jokowi dengan peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri yang berlangsung di kediaman pribadinya.

Adi memberikan singgungan halus dengan menyebut pertemuan tersebut tidak perlu ditafsirkan berlebihan apalagi dipolitisasi.

"Jika ada berita begini, jangan buru-buru berkesimpulan ada matahari kembar. Atau apalah. Jangan bikin gaduh," ujar Adi di X @Adiprayitno_20 (20/4/2025).

Ia seolah-olah menggambarkan bahwa pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahmi yang lazim dalam konteks kenegaraan.

"Ini cuma silaturahmi biasa," cetusnya.

Dikatakan Adi, bertemu dengan tokoh bangsa adalah hal biasa dan seharusnya dilihat sebagai tradisi baik, bukan dimaknai secara politis.

"Jangan politisasi silaturahmi. Bertemu tokoh bangsa, tradisi bagus," jelasnya seolah berada di pihak Jokowi.

Adi juga menilai, jika ada pihak yang mengaitkan pertemuan ini dengan isu-isu besar seperti dualisme kekuasaan atau intervensi politik, maka yang terjadi justru adalah pembentukan opini yang tidak sehat.

Ia menyarankan agar publik tetap tenang dan tidak mudah terpancing narasi yang belum tentu benar.

"Ini kira-kira simulasi jawaban untuk hadapi tudingan ini itu," kuncinya.

Sebelumnya, Jokowi memberikan sejumlah pesan strategis kepada para peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) angkatan ke-65.

Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman pribadi Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Kamis ,(17/4/2025) kemarin.

Dalam pertemuan itu, Jokowi disebut menekankan pentingnya memperkuat sinergi antara TNI dan Polri guna menjaga stabilitas negara.

Hal ini disampaikan oleh Kombes Denny, yang bertugas sebagai Patun Pokjar II Serdik Sespimmen Dikreg ke-65.

"Intinya beliau (berpesan) untuk menjadi anggota Polri dan TNI yang lebih baik ke depan," ungkap Kombes Denny dikutip pada Senin (21/4/2025).

Pesan yang disampaikan dinilai sejalan dengan peran strategis para peserta Sespimmen yang dipersiapkan untuk menduduki posisi kepemimpinan di tubuh kepolisian.

Jokowi juga menyoroti pentingnya kesiapan aparat penegak hukum dalam menghadapi tantangan zaman, khususnya yang berkaitan dengan kemajuan teknologi.

Dalam pernyataannya, Kombes Denny menyampaikan bahwa Presiden menekankan pentingnya pemahaman terhadap isu-isu digital yang tengah berkembang pesat.

"Perkembangan ke depan berkaitan dengan kepemimpinan agar bisa menghadapi tantangan global pada era digital, kecerdasan buatan atau kecerdasan artifisial (AI), serta robotic," kata Kombes Denny.

Presiden menilai bahwa ancaman masa depan tidak lagi terbatas pada bentuk-bentuk konvensional, melainkan juga mencakup tantangan dari dunia teknologi yang berkembang sangat cepat.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan