Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Palestina, Asal Tidak Bersifat Permanen

  • Bagikan
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir

"Langkah-langkah yang bisa memecahkan masalah yang bersifat fast program itu juga tidak ada salahnya," ujar Haedar.

Ia juga mengimbau agar sikap dan pandangan berbagai kelompok yang mendukung kemerdekaan Palestina tetap dijaga dalam kerangka dialog dan persatuan.

"Kita jangan saling kontradiksi yang akhirnya kita tidak bisa memobilisasi energi positif kita untuk Palestina. Saya yakin inilah tradisi dalam kehidupan kebangsaan kita," kata dia.

Muhammadiyah, lanjutnya, siap bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai elemen masyarakat dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, selama tetap dilandasi prinsip kemanusiaan dan politik luar negeri bebas aktif.

"Langkah-langkah politik tentu juga harus menjadi perhatian pemerintah dengan semangat politik bebas aktif dan proaktif untuk mencari solusi," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke lima negara di Timur Tengah—Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania—guna meminta dukungan atas rencana Indonesia untuk mengevakuasi warga Palestina dari Gaza.

Presiden menegaskan bahwa evakuasi hanya akan dilakukan jika mendapat persetujuan dari seluruh pihak terkait, serta menjamin bahwa warga Palestina yang dievakuasi hanya akan berada di Indonesia untuk sementara.

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut," ujar Prabowo dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Rabu (9/4) dini hari. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan