"Tiongkok dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan Tiongkok. Jika hal itu terjadi, Tiongkok tidak akan menerimanya dan akan mengambil tindakan balasan secara tegas dan sepadan," demikian pernyataan resmi yang dikutip dari CNBC pada Selasa (22/4/2025).
Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan Tiongkok menuduh AS telah menyalahgunakan mekanisme tarif dengan alasan prinsip kesetaraan.
Dalam praktiknya, AS justru memaksa negara-negara lain untuk masuk ke dalam pola negosiasi tarif timbal balik yang menguntungkan Washington.
China menilai pendekatan semacam ini, jika dibiarkan, hanya akan membawa perdagangan internasional kembali pada logika “siapa kuat dia menang”.
Kementerian juga menekankan bahwa Tiongkok tetap membuka diri untuk bekerja sama secara adil dengan berbagai negara dan berkomitmen menjaga keadilan serta integritas dalam hubungan perdagangan global.
(Muhsin/fajar)