Isu Kematian Korban Bentrok di Makassar Disebar, Polisi: Ini Upaya Provokasi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Situasi memanas kembali terjadi pascabentrokan di wilayah Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Senin (21/4/2025) kemarin.

Seperti diketahui, dua kelompok yang terlibat bentrok itu merupakan warga dari Kampung Pattunuang dan Perumahan Aditarina KODAM Bitowa.

Akibatnya, tiga korban harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) terdekat untuk mendapatkan perawatan usai terkena busur. Salah satunya pada bagian leher.

Informasi yang beredar luas menyebutkan, sebanyak enam orang telah diamankan dan dibawa ke Mapolrestabes Makassar.

"Sekarang diamankan orang Pattunuang sudah 6 orang di Polrestabes Makassar," tertulis pada pesan yang tersebar di grup WhatsApp.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana yang dikonfirmasi membantah informasi yang menyebut bahwa pihaknya mengamankan sejumlah orang dari kubu Pattunuang.

Arya hanya menegaskan bahwa pihaknya melakukan pengamanan di sekitar lokasi bentrokan agar tidak ada lagi korban susulan.

"Ga ada yang diamankan," kata Arya, Rabu (23/4/2025).

Dibeberkan Arya, situasi di lokasi kejadian sempat kembali memanas ketika ada pihak yang menggiring opini bahwa salah satu korban pembusuran meninggal dunia.

"Kemarin juga ada isu korban panah busur meninggal, itu hoax," tandasnya.

Arya bilang, pihaknya telah memastikan bahwa kabar yang beredar itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Ini masuk berita ga benar. Untuk memprovokasi warga supaya berkelahi lagi," kuncinya.

Dari informasi yang dihimpun, korban pembusuran yang terkena pada bagian leher berinisial WA (17) saat ini sementara mendapatkan penanganan medis di RS Ibnu Sina.

"Korban ini pelajar SMK kelas 2, Buruh tenda pengantin," tertulis pada keterangan yang beredar.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian masih melakukan upaya-upaya pencegahan dan meningkatkan intensitas patroli agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Manggala Kompol Semuel To'longan mengungkap pemicu bentrok yang melibatkan pemuda dari Kampung Pattunuang dan Perumahan Aditarina KODAM Bitowa, Senin (21/4/2025).

Dikatakan Semuel, sebelum bentrok terjadi, terdapat warga dari kampung Pattunuang masuk ke Perumahan Aditarina KODAM Bitowa.

"Jadi penyebabnya adalah ada warga dari luar, dari arah Pattunuang itu masuk ke perumahan Aditarina untuk bangun pos-pos," ujar Semuel, Senin malam.

Samuel menuturkan bahwa pos yang dibangun itu semacam pos ronda. Diduga nantinya akan menjadi tempat nongkrong bagi mereka.

"Semacam pos ronda tapi belum jadi, kemudian ditegur oleh warga Aditarina," ucapnya.

Karena merasa tersinggung, kata Semuel, mereka yang hendak membangun pos merasa tersinggung mengejar dengan parang hingga busur.

"Warga Aditarina tidak terima, akhirnya warga semua keluar untuk menyerang," Semuel menuturkan.

Tambahnya, setelah terjadi aksi saling serang, terdapat pihak yang menggiring opini bahwa warga Perumahan Aditarina KODAM Bitowa yang melakukan penyerangan.

'Sehingga warga Pattunuang juga keluar dan terjadilah saling serang," tukasnya.

Kendati demikian, Semuel mengatakan bahwa kedua belah pihak telah disampaikan setelah melibatkan pemerintah setempat.

"Untuk yang kena busur kami belum identifikasi siapa, namun informasi dari ketua RW, dari Aditarina dua orang terkena busur, dari pihak Pattunuang satu orang," bebernya.

Selain tiga korban tersebut, Semuel juga mengungkapkan bahwa terdapat satu motor yang dibakar oleh salah satu kelompok.

"Satu motor dibakar tapi tidak hangus, setengah saja yang dibakar," tandasnya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan