“InsyaAllah seluruh perangkat desa di Kabupaten Barru akan hadir. Rembuk ini penting sebagai ruang bersama untuk menyatukan pandangan dan membangun strategi yang konkret. Hasilnya nanti bisa jadi rujukan kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan petani,” terang Yusuf Ali yang akrab disapa Ucu.
Sementara itu, Kepala Desa Jangan-Jangan, Rahmansyah, menyambut antusias kehadiran Forum Rembuk Tani di desanya. Ia berharap diskusi yang berlangsung bisa menjadi solusi nyata atas berbagai problematika pertanian yang selama ini dihadapi masyarakat desa, mulai dari persoalan air, pupuk, hingga pemasaran hasil panen.
“Petani kita butuh pendampingan dan kepastian. Dengan adanya rembuk tani ini, kami berharap semua lapisan-baik pemerintah, relawan, maupun petani-bisa saling bergandengan tangan membangun ketahanan pangan dari desa,” ujar Rahmansyah.
Disamping itu, Koordinator Forum Komunikasi Andalan Hati, Haeruddin Nurman yang juga sebagai inisiator Rembuk Tani ini mengatakan Kabupaten Barru merupakan daerah kedua di Sulawesi Selatan yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan.
“Sebelumnya kegiatan serupa juga telah sukses digelar di Kabupaten Maros. Insya Allah selanjutnya, forum rembuk tani ini akan terus bergulir ke berbagai daerah lain di Sulawesi Selatan,” terang pria yang akrab disapa Elu ini. (fajr)