SBY Sudah Wanti-wanti! Prabowo Harus Bertindak Sebelum Kabinet Pecah Dua

  • Bagikan
Prabowo Subianto bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas- (Istimewa)

Jhon menyoroti Sespimmen Polri yang datang dengan memakai seragam. Memancing bahwa urusannya bersifat resmi atau formal.

"Juga dalam logika kita, rasanya tidak mungkin mereka berkunjung ke rumah seorang mantan presiden tanpa arahan pimpinan," imbuhnya.

Terlebih, kata Jhon, status mereka masih sekolah untuk Pendidikan lanjutan sebagai perwira menengah. Mereka diproyeksikan akan menjadi perwira tinggi beberapa tahun lagi.

"Kunjungan-kunjungan dan beberapa diksi yang dinilai kurang etis ini sedikit banyak memvalidasi analisa para pakar dan politisi yang sudah berseliweran sejak Prabowo dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia," tukasnya.

Kata Jhon, jika Jokowi hanya dikunjungi sekali atau dua kali, masih dalam batas yang wajar. Tetapi, kunjungan berlangsung secara berulang kali.

"Soal matahari kembar, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sudah berulang kali memberikan tanda dan peringatan lewat orasi ilmiah, tulisan maupun pernyataannya secara terbuka," Jhon mengingatkan peringatan SBY.

Dituturkan Jhon, baru-baru ini SBY kembali mengingatkan soal matahari kembar dan betapa bahayanya jika sampai terjadi untuk stabilitas politik sebuah negara.

"Bagi saya, SBY tidak mungkin berulang kali mengingatkan soal matahari kembar jika dalam pengamatan dan insting politiknya tidak ada potensi yang mengarah ke sana," tekannya.

Tambahnya, SBY meskipun SBY tidak pernah mengatakan siapa sosok satu matahari lagi, tetapi semua tahu jika sosok tersebut adalah Jokowi.

"Sebagai seorang mantan Presiden, SBY pun juga pernah membatasi ruang untuk tidak beraksi berlebihan dihadapan umum. SBY malah berdiri sebagai seorang Bapak dan senior yang selalu memberi kritik kepada Jokowi, bukan hanya sekadar memuja di depan seperti apa yang dilakukan oleh Jokowi kepada Prabowo," tandasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan