FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu matahari kembar dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencuat setelah sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih bertemu Presiden ke-7 RI, Jokowi di Solo, Jawa Tengah.
Pertemuan tersebut memicu spekulasi adanya dualisme kepemimpinan di pemerintahan.
Jurnalis senior, Dahlan Iskan menyoroti upaya Partai Gerindra mendinginkan suhu politik terkait isu matahari kembar ini. Adalah Sekjen Partai Gerindra sekaligus orang kepercayaan Prabowo sejak lama, Ahmad Muzani yang tampil meredakan rumor ini.
"Terlambat? Mungkin. Tapi akhirnya toh ada orang yang tampil meredakan panasnya matahari kembar," tulis Dahlan dalam tulisannya di Catatan Harian Dahlan bertajuk Matahari Kembar dilansir dari Disway, Kamis (24/4/2025).
Dahlan menyebut Ahmad Mizani yang merupakan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), tampil dalam kapasitas sebagai sekretaris jenderal Partai Gerindra dalam mendinginkan situasi.
"Inilah kata Muzani dua hari lalu: Presiden Prabowo happy-happy saja sebagian menterinya bertemu dengan mantan Presiden Jokowi di Solo. Tidak ada masalah. Prabowo, kata Muzani, justru memuji silaturahmi tersebut sebagai pelestarian tradisi berlebaran," ujar Dahlan.
Prabowo, ujar Muzani, justru memuji silaturahmi tersebut sebagai pelestarian tradisi berlebaran.
"Sudah lama saya ingin ada ordal (orang dalam, red) yang tampil seperti itu. Ngomong seperti itu. Boleh benaran, pun boleh bila hanya pura-pura," ujar mantan menteri BUMN era Presiden SBY itu.
Yang menarik dalam sorotan Dahlan Iskan adalah munculnya Muzani dalam meredakan panasnya isu matahari kembar. Bukan Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI.
Dahlan menilai, Dasco belakangan sudah dikenal sebagai ''buldoser'' politiknya pemerintahan sekarang. Ia yang membuat semua kekuatan politik takut dibilang sebagai penghambat legislasi. RUU apa pun bisa disahkan dengan kilat di DPR berkat kebuldoserannya.
"Awalnya saya mengira Sufmi Dasco Ahmad yang segera tampil. Ternyata tumben. Dasco tidak segera tampil di soal isu matahari kembar. Sampai pun isu itu menjadi sangat liar di medsos. Sampai asap sudah telanjur menyebar jauh," ungkap Dahlan.
Selain Dasco, pemerintah juga bukan memunculkan sosok juru bicara, Hasan Nasbi. Rupanya kata Dahlan, untuk mendinginkan isu yang sudah terlanjur panas ini, istana tidak menggunakan jalur kepresidenan.
"Rupanya jalur partai yang dipakai untuk menjelaskan isu itu. Bukan jalur kepresidenan. Pakai Muzani. Bukan Hasan Nasbi. Mungkin kepala komunikasi resmi presiden itu masih pusing setelah ''makan'' gule kepala babi yang dimasaknya sendiri untuk TEMPO," cetusnya. (Pram/fajar)