Soroti PT LIB, Bernardo Tavares Merasa Diperlakukan Tidak Adil

  • Bagikan
Bernardo Tavares
Bernardo Tavares

FAJAR.CO.ID, PAREPARE -- Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengutarakan kekecewaannya ke PT LIB sebagai operator Liga 1 musim 2024/2025.

Hal ini berkaitan dengan padatnya jadwal yang harus dimainkan PSM Makassar dalam beberapa waktu ke depan.

Mengingat PSM yang masih berjuang di babak semifinal ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025, membuat mereka harus kelabakan mengatur jadwal.

Hanya saja, PT LIB selaku operator tidak memberikan izin atau persetujuan perubahan jadwal untuk tim berjuluk Juku Eja ini meski menjalani jadwal yang padat.

“Saya ingin mengutarakan terkait perlakuan yang menurut saya tidak bisa diterima,” kata Bernardo Tavares di sesi konferensi pers jelang laga menghadapi Bali United, Kamis (24/4/2025).

“Perlakuan terkait dengan kesulitan pergatian jadwal. Kita kesulitan mendapatkan perlakuan yang sama seperti Madura United misalnya yang juga berlaga di ajang International,” ujarnya.

“Bayangkan, besok kita akan melawan Bali, hari selanjutnya kita akan terbang dan 30 kita akan melakukan pertandingan,” tambahnya.

Dalam kurung waktu kurang lebih 10 hari, PSM Makassar setidaknya harus memainkan tiga laga dalam jangka waktu yang singkat.

“Tanggal 1 kita balik ke Indonesia dan tanggal 3 kita harus bermain,” sebutnya.

Karena alasan itulah, pelatih asal Portugal ini mengeluhkan terkait sikap dari PT LIB yang dianggap kurang mendapatkan perlakuan yang sama dengan tim lain.

“Ini bagi saya tidak masuk akal, pemain-pemain itu bukan mesin kalau Liga bisa ganti jadwal untuk Madura, kenapa tidak untuk PSM Makassar dan inilah perlakuan mereka kepada kita,” terangnya.

Sebelumnya, Melalui Media Officer Sulaiman Abdul Karim, PSM sempat mengajukan dua perubahan jadwal pertandingan.

Pertama meminta laga kontra Bali United dimajukan ke Kamis (24/4/2025) dan laga melawan PSS Sleman diundur ke Senin (5/5/2025). Namun, permintaan tersebut mendapat penolakan oleh operator liga.

“Pertama kita kirim surat untuk majukan lawan Bali United dan undur lawan PSS Sleman. Tapi ditolak,” kata Sulaiman Abdul Karim.

Permintaan kedua Manajemen PSM meminta pertandingan melawan PSS Sleman digeser ke 5 Mei 2025.

Alasannya sangat jelas, perjalanan pulang dari Vietnam cukup panjang dan berisiko membuat pemain kelelahan. Permohonan itu pun kembali ditolak.

“Padahal jarak pertandingan sangat mepet, hanya sehari setelah lawan CAHN di Vietnam. Perjalanan dari Hanoi ke Yogyakarta butuh waktu 12-13 jam. Kalau seperti ini, pemain bisa kelelahan dan performa menurun,” ujarnya.

Adapun alasan PT LIB menolak pengajuan ini menurut pria yang akrab disapa Sule itu karena waktu pemulihan yang dimiliki PSM dianggap cukup, dan perubahan jadwal dianggap akan memperpadat agenda kompetisi.

“Dalam surat resminya, PT LIB menilai waktu recovery PSM cukup, dan jika jadwal diubah akan berdampak ke jadwal lainnya,” tuturnya.

Situasi ini tentunya berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh tim Madura United dan Persib Bandung sebelumnya.

“Waktu itu Persib dan Madura United bisa dapat perubahan jadwal karena tampil di level Asia. Kami juga mewakili Indonesia di kompetisi regional, tapi permintaan kami tidak dikabulkan. Ini yang membuat kami heran,” terangnya. (Erfyansyah/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan