FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengumumkan kabar besar dalam sektor kendaraan listrik: perusahaan asal Tiongkok, Huayou Indonesia, akan menggantikan LG dalam investasi ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Nilai investasinya pun fantastis, mencapai US$9,8 miliar atau setara Rp165,4 triliun.
Huayou Indonesia dikenal sebagai anak usaha Zhejiang Huayou Cobalt yang bergerak di bidang pengolahan nikel sejak tahun 2002. Dalam situs resminya, perusahaan ini menegaskan komitmennya untuk mendukung industri baterai kendaraan energi baru melalui pengembangan nikel yang ramah lingkungan.
"Huayou Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya nikel ramah lingkungan, Industrial Park ramah lingkungan serta berusaha untuk memberikan dukungan bahan baku yang solid untuk industri bahan baterai kendaraan energi baru," tulis pernyataan di laman resmi perusahaan, dikutip Selasa (29/4/2025).
Perusahaan ini telah memiliki jejak yang cukup kuat di Indonesia. Berkantor pusat di Jakarta dan mempekerjakan sekitar 13 ribu karyawan, Huayou kini mengelola enam proyek besar di berbagai wilayah. Salah satunya adalah proyek Indonesia Pomalaa Industrial Park (IPIP) di Sulawesi Tenggara, yang menaungi sejumlah fasilitas seperti HPAL, RKEF, pemurnian, prekursor, bahan katoda, baterai lithium ternary, daur ulang baterai, hingga perusahaan pendukung lainnya.
Selain IPIP, proyek lainnya tersebar di Morowali, Weda Bay, hingga Sorowako di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Di antaranya adalah Huayue HPAL di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Huafei HPAL di Sulawesi Tengah, dan Huake RKEF di Weda Bay, Maluku Utara.
Investasi Huayou ini muncul setelah batalnya rencana LG dari Korea Selatan yang semula akan menggelontorkan dana Rp130 triliun untuk sektor kendaraan listrik di Indonesia. Pembatalan tersebut disampaikan oleh perwakilan LG kepada media Korea Selatan, Yonhap.
Namun pemerintah memastikan bahwa proyek ini tetap berlanjut, hanya saja digantikan oleh pemain baru. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Roslan Roeslani, menjelaskan bahwa Huayou kini mengambil alih posisi LG dan akan bermitra dengan BUMN PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).
"Huayou itu memang berminat untuk berinvestasi karena mereka teknologinya juga sudah ada. Dan mereka hanya me-replace atau menggantikan posisi dari LG," kata Roslan. (Besse Arma/Fajar)