FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei menjadi momentum penting untuk mengenang perjuangan kaum pekerja dalam menuntut hak-haknya.
Dikenal luas dengan sebutan May Day, hari ini juga menjadi ajang solidaritas global untuk menyuarakan aspirasi dan menyoroti permasalahan ketenagakerjaan yang masih terjadi di berbagai negara.
Di Indonesia, peringatan May Day biasanya diisi dengan aksi damai oleh para buruh, baik melalui demonstrasi, orasi publik, long march, hingga pertunjukan teatrikal. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengekspresikan tuntutan atas hak-hak yang belum terpenuhi.
Tak hanya di Indonesia, berbagai negara di dunia juga memiliki cara khas dalam memperingati Hari Buruh Internasional.
Berikut tradisi unik May Day dari berbagai belahan dunia, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/4/2025):
Inggris:
Di Negeri Ratu Elizabeth, para pekerja merayakan May Day dengan parade mengenakan kostum tradisional berwarna hijau, dikenal sebagai "Jack In Green". Mereka juga menari mengelilingi tiang yang dihiasi pita warna-warni dan dedaunan, menciptakan suasana semarak yang sarat makna simbolik.
Finlandia:
Warga Finlandia menyambut Hari Buruh dengan festival "Vappu" yang dimulai sejak malam 30 April. Mereka berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan malam, dan pada 1 Mei, mereka makan kue khas bernama corong dan menghiasi patung-patung dengan topi.
Prancis:
Di Prancis, May Day diperingati dengan tradisi saling memberi bunga lili putih yang diikat pita merah. Bunga ini melambangkan keberuntungan dan keseimbangan hidup antara kerja, istirahat, dan waktu bersantai.
Italia:
Warga Italia memperingati May Day dengan suasana piknik bersama keluarga dan teman-teman. Lagu-lagu bernuansa musim semi turut mewarnai suasana, dan bunga menjadi simbol kehangatan solidaritas pekerja.
Jerman:
Hari Buruh di Jerman dirayakan dengan menikmati bir hitam khas yang hanya tersedia saat May Day. Acara ini biasanya diiringi musik lokal yang memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan.
Skotlandia:
Tradisi Beltane menjadi simbol perayaan May Day di Skotlandia. Festival api ini dimulai malam 30 April hingga dini hari 1 Mei. Warisan budaya Celtic ini dihidupkan kembali untuk melestarikan nilai-nilai tradisional dalam masyarakat.
Bulgaria:
Di Bulgaria, legenda rakyat menyebutkan bahwa ular keluar dari sarangnya pada 25 Maret, dan para pemimpin muncul pada 1 Mei. Maka dari itu, Hari Buruh menjadi hari libur nasional untuk menghindari gigitan ular. Api unggun pun dinyalakan sebagai bentuk perlindungan.
Rusia:
Di Rusia dan negara-negara eks-Uni Soviet, May Day diperingati dengan parade dan demonstrasi sebagai simbol persatuan pekerja. Hari ini juga menandai dimulainya musim semi dan menjadi momentum protes terhadap sistem kapitalisme.
Peringatan Hari Buruh Internasional bukan sekadar perayaan, tetapi pengingat penting akan perjuangan panjang kaum pekerja. Semangat kolektif ini mencerminkan harapan besar akan masa depan yang lebih adil bagi semua lapisan masyarakat pekerja di seluruh dunia.
(Wahyuni/Fajar)