FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Potongan 20 persen yang diterapkan aplikator aplikasi transportasi atau ojek online, terus menuai protes dari para mitra aplikasi baik pengemudi mobil hingga sepeda motor.
Karena itu, mereka menuntut agar potongan yang ditetapkan aplikator itu diturunkan menjadi 10 persen.
Pada Rabu (30/4), ratusan pengemudi angkutan daring atau online dari roda dua dan empat berkumpul di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta Pusat untuk menghadiri dialog terbuka yang bertajuk Menguji Tuntutan Potongan Aplikator 10 Persen.
Sejumlah narasumber hadir dalam dialog itu seperti perwakilan pengemudi ojol Kemed, seorang pengendara mobil daring Aries Renaldi, pengamat transportasi Eddy Suzendi, serta anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDIP, Adian Napitupulu.
Kemed mengatakan kehadirannya di lokasi acara untuk menunjukkan para ojol siap memperjuangkan turunnya potongan aplikator dari 20 lebih menjadi 10 persen.
"Bentuk pernyataan sikap kami, bentuk perlawanan kami terhadap arogansi perilaku bisnis aplikator yang telah menerapkan biaya potongan sebesar 20 persen plus-plus," kata dia di lokasi, Rabu.
Kemed juga menyebut pihaknya siap berdemonstrasi untuk menurunkan potongan aplikator ke Kemenhub dan DPR pada 20 Mei 2025. "Target kami paling tidak akhir tahun ini kebijakan sepuluh persen itu harus bisa segera diwujudkan," katanya.
Sementara Aries Renaldi menilai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan aplikator transportasi dari cenderung merugikan para pengemudi roda empat. "Jadi, saya lihat aplikator ini tidak menghidupi para pengemudi. Hanya sekedar janji-janji,” katanya di lokasi.
Menanggapi keluhan ini, Adian mengatakan pihaknya akan terus memperjuangkan aspirasi dari para pengemudi roda dua dan empat soal potongan aplikator menjadi sepuluh persen.
Sampai saat ini, dilanjutkan Adian, koleganya di Komisi V DPR RI mendukung dan ikut memperjuangkan potongan sepuluh persen dari pihak aplikator transportasi online. "Kami punya banyak sekali data yang bisa diperdebatkan ke pihak aplikator,” kata dia.
Adian mengatakan mayotitas legislator Komisi V yang membidangi transportasi akan mendukung keinginan pengemudi ojol dan roda empat memangkas potongan aplikator. "Kalau menurut saya, di komisi itu mayoritas mendukung. Sampai hari ini, ya. Sampai hari ini," lanjut dia.
Menurut Adian, diskusi dengan pengemudi ojol dan pengendara roda empat daring demi memperkuat data di parlemen guna memperjuangkan aspirasi memangkas potongan aplikator. "Perjuangan saya, kan, perjuangan politik. Perjuangan politik itu artinya memperjuangkan itu menjadi regulasi kebijakan. Begitu saja," ujarnya. (fajar)