Dia menegaskan, Sutiyoso dengan bintang tiganya bukan sembarangan dan harus berdarah-darah mendapatkannya dengan pengabdian dalam perang.
"Termasuk saya juga berdarah-darah di Timor Timur," katanya.
Gatot pun menegaskan akan membuktikan Hercules bersama GRIB sekadar kelompok preman. Salah satunya soal syarat dukungan GRIB ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Hercules meminta Dedi Mulyadi harus mencintai GRIB dahulu jika ingin mendapat dukungan.
"Di Jawa Barat kau mengatakan kalau ingin didukung oleh Grib, pertama mencintai dulu Grib, baru mencintai rakyat. Pakai dong otakmu!," kecam Gatot.
Syarat dukungan GRIB ke pemerintah dianggap sesat, karena
gubernur, bupati, wali Kota harus mencintai rakyat dahulu. Itu karena pemerintyah mendapat mandat dari rakyat. "Yang milih rakyat, bukan GRIB. Preman itu," kata Gatot.
GRIB Lawan dan Kepung Polisi
Faktor kedua yang membuat Gatot Nurmantyo murka ke Hercules karena kejadian di Depok. Polisi yang merupakan alat negara untuk melaksanakan ketertiban demi masyarakat malah dikepung dan dilawan ketika hendak melakukan penangkapan.
"Negara apa ini? Alat negara, mobilnya dibakar lagi," ujar Gatot.
"Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi sudah tidak ada. Kalahnya sama preman. Ini bahaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Gatot.
Dia pun mempertanyakan jasa Hercules terhadap negara. "Kau, apa jasamu terhadap negara? Hidup di negara ini yang sopan santun," ujar Gatot.
Gatot menyebut selama ini saya tidak pernah bicara keras. Namun, dengan preman, dia mengaku harus bicara terbuka menggunakan bahasa preman.