Peringatan HUT dan Hari Buruh Internasional, Serikat Pekerja Pegadaian Sampaikan Harapan Ini

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Pekerja PT Pegadaian (SP Pegadaian) menggelar acara Kumpul Pekerja dan Mancing Bersama dalam rangka peringatan 124 tahun Pegadaian dan hari buruh 2025. Ketua Umum SP Pegadaian, Mufri Yandi menjelaskan kegiatan ini selaras dengan tema besar 124 tahun Pegadaian, yakni “Mengemaskan Indonesia”, yang tidak hanya dilihat dari sisi korporasi, tetapi juga dari sisi serikat pekerja.

“Sesuai dengan temanya 124 tahun mengemaskan Indonesia dari sisi serikat pekerja juga dilengkapi, melangkah dalam harmonis dan penguatan sinergi” ucap Mufri Yandi.

Ia menegaskan bahwa SP Pegadaian berkomitmen untuk menjadi mitra strategis manajemen dalam mengelola Perusahaan, sebagaimana mandat negara, terutama dalam rangka mewujudkan program nawacita seperti yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

“Tentu saja ini komitmen dari Serikat Pegadaian, siap jadi mitra strategis manajemen dalam menjalankan BUMN yang diamanatkan oleh Negara, terutama juga dalam mewujudkan nawacita seperti yang diamanatkan Pak Prabowo, khususnya dalam kemandirian bangsa yang berbasis ekonomi kerakyatan,” tambahnya.

Serikat Pekerja PT Pegadaian (SP Pegadaian) pun berharap agenda RUPS PT Pegadaian dapat menghasilkan keputusan terbaik demi masa depan Pegadaian. Menurut Mufri, RUPS PT Pegadaian harus memilih manajemen perusahaan yang mampu membawa PT Pegadaian menghadapi tantangan bisnis ke depan.

“Kalau dari RUPS ya kita harapkan yang terbaik, artinya kita menjalankan dan menghormati fungsi dan tanggung jawab masing-masing. RUPS itu mewakili pemilik/pemerintah termasuk memilih siapa yang menjadi pengurus atau manajemen di Pegadaian. Kita juga sama-sama di serikat pekerja mewakili para pekerja harapannya RUPS bisa menghasilkan keputusan-keputusan terbaik, demi menghadapi tantangan BUMN, khususnya Pegadaian ke depannya,” tutupnya.

Terkait isu pelanggaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Mufri menjelaskan bahwa telah terjadi proses mediasi yang difasilitasi oleh Dinas Tenaga Kerja Jakarta Pusat. Ia menyampaikan bahwa perselisihan tersebut kini telah menemui titik terang.

“Mengenai perselisihan yang terjadi alhamdulillah dapat kami sampaikan bahwa kita sudah menemukan titik temu dari permasalahan dan masing-masing pihak sudah menyetujui arahan dari mediator dinas tenaga kerja Jakarta Pusat,” katanya.

Dalam konteks penguatan hubungan industrial, Mufri menyoroti pentingnya pemahaman hubungan industrial yang kuat antara pekerja dan manajemen. Ia menekankan bahwa hal ini sangat krusial mengingat Pegadaian baru-baru ini telah ditunjuk sebagai bank emas milik negara.

“Terutama hubungan industrial ini dibutuhkan sekali dalam melaksanakannya antara lain menjalankan tantangan bisnis ke depan dan pegadaian sudah ditunjuk menjadi bank emas pertama di Indonesia,” jelasnya.

Mufri menambahkan bahwa dalam menghadapi kondisi geopolitik global yang terus berubah, kekuatan harmonis antara pekerja dan manajemen akan menjadi modal penting agar Pegadaian tetap tangguh dan dapat melayani masyarakat secara optimal.

“Karena BUMN juga harus bersiap menghadapi kondisi efek dari geopolitik, perang tarif dan perubahan peta kekuatan global. Maka dengan kekuatan hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dan manajemen diharapkan kita bisa lebih tangguh menghadapinya dalam rangka melayani masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung pentingnya keberadaan forum komunikasi antarserikat pekerja di lingkungan BUMN. Menurutnya, terdapat 38 BUMN yang tergabung dalam forum ini, dan seluruhnya telah menyatakan dukungan terhadap visi nawacita serta kesiapan untuk menjadi mitra strategis pemerintah.

“Oke harapannya karena serikat pekerja Pegadaian juga dalam wadah silaturahmi tersebut maka kita aktif dalam diskusi yang memberikan masukan untuk transformasi dan pengelolaan BUMN. Serikat karyawan di BUMN ada 38 BUMN yang bergabung, bahwa kami itu sudah mendeklarasikan pernyataan sikap bersama yaitu pertama mendukung nawacita dari Pesiden Prabowo, berikutnya yang paling penting adalah bahwa serikat pekerja dan serikat karyawan BUMN itu siap menjadi mitra strategis dan terbuka untuk berdialog dalam mendorong transformasi BUMN untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” katanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan