FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kabar terbaru datang dari program pemerintah, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang Mantap memasuki untuk beroperasi.
Berdasarkan penjelasan dari Chief Financial Officer (CFO) Danantara, Arief Budiman yang menjelaskan bahwa sumber modal operasional Danantara berasal dari dividen sebagaimana yang telah dibagikan perusahaan plat merah.
"Dividen yang sudah diberikan (dari perusahaan BUMN)," ucap Arief kepada wartawan, dikutip Kamis, (8/5/2025).
Sebagai pemegang saham seri B, Danantara juga telah mendapatkan sesuai porsinya. dengan demikian terdapat tiga emiten bank plat merah RI telah melakukan pencairan dana deviden, yang berlangsung akhir bulan April 2025.
Tiga emiten Bank yang dimaksud diantaranya; PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Dari ketiganya, Danantara berhasil meraup cuan dividen yang terhitung hampir menyentuh angkat Rp60 triliun.
Selain dari tiga emiten tersebut, MIND ID juga telah melaporkan dividen senilai Rp 11,2 triliun.
Nilai tersebut seluruhnya masuk ke negara, keputusan yang menunjukkan 100% ini berdasarkan pertimbangan yang telah disepakati.
Di mana kepemilikan saham perusahaan holding pertambangan mineral dan batu bara (minerba), merupakan milik pemerintah dan berganti kepemilikan di bawah Danantara atau PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), perusahaan induk (holding) operasional Danantara.
Dilain sisi, perusahaan pelat merah besar yang belum mengumumkan pembagian dividen masih yakni, PLN, Telkom Indonesia, dan Pertamina.
Kabar yang konservatif, menyatakan bahwa diprediksi ketiga perusahaan akan membagikan dividen dengan besaran yang sama seperti tahun lalu.
Dividen yang akan diterima Danantara dari tujuh BUMN kakap itu lebih kurang sebesar Rp 97 triliun, secara total.
Berikut rincian dana yang menjadi awal pengoperasian program pemerintah, yakni Danantara;
- Bank BNI
BNI membagikan dividen senilai Rp 8,37 triliun kepada Danantara, yang merupakan bagian dari total dividen tunai BNI senilai Rp 13,95 triliun atau Rp 374 per saham.
- Bank BRI
Catatan dividen yang berhasil didapatkan dari BRI senilai Rp 27,68 triliun, termasuk dividen interim sebesar Rp 10,88 triliun.
Berpatokan dengan kinerja keuangan BRI per 31 Desember 20214 yang menjadi tolak ukur pemasukan dividen.
Secara konsolidasian laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp60,15 triliun.
Dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, BRI menaruh komitmen untuk melakukan pembayaran dividen.
Sebelumnya telah disepakati, bahwa total dividen tunai yang dibagikan untuk Tahun Buku 2024 sebesar-besarnya Rp 51,73 triliun atau Rp 343,40 per saham.
Kesepakatan ini dituangkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar, pada Senin 24 Maret 2025 di Jakarta.
Pada 15 Januari 2025, dividen interim sebesar Rp 135 per saham (setara Rp 20,33 triliun), juga sebagai angka yang masuk dalam kesepakatan.
Dengan demikian, sisa dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar-besarnya Rp 31,40 triliun atau Rp 208,40 per lembar saham.
- Bank Mandiri
Terakhir dari Bank Mandiri, di mana Danantara telah memperoleh dividen senilai Rp 22,62 triliun.
Sepanjang tahun 2025, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih periode berjalan secara konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun.
Perolehan tersebut tumbuh 1,31% secara tahunan (yoy) dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp55,06 triliun.
(Besse Arma/Fajar)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kabar terbaru datang dari program pemerintah, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang Mantap memasuki untuk beroperasi.
Berdasarkan penjelasan dari Chief Financial Officer (CFO) Danantara, Arief Budiman yang menjelaskan bahwa sumber modal operasional Danantara berasal dari dividen sebagaimana yang telah dibagikan perusahaan plat merah.
"Dividen yang sudah diberikan (dari perusahaan BUMN)," ucap Arief kepada wartawan, dikutip Kamis, (8/5/2025).
Sebagai pemegang saham seri B, Danantara juga telah mendapatkan sesuai porsinya. dengan demikian terdapat tiga emiten bank plat merah RI telah melakukan pencairan dana deviden, yang berlangsung akhir bulan April 2025.
Tiga emiten Bank yang dimaksud diantaranya; PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Dari ketiganya, Danantara berhasil meraup cuan dividen yang terhitung hampir menyentuh angkat Rp60 triliun.
Selain dari tiga emiten tersebut, MIND ID juga telah melaporkan dividen senilai Rp 11,2 triliun.
Nilai tersebut seluruhnya masuk ke negara, keputusan yang menunjukkan 100% ini berdasarkan pertimbangan yang telah disepakati.
Di mana kepemilikan saham perusahaan holding pertambangan mineral dan batu bara (minerba), merupakan milik pemerintah dan berganti kepemilikan di bawah Danantara atau PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), perusahaan induk (holding) operasional Danantara.
Dilain sisi, perusahaan pelat merah besar yang belum mengumumkan pembagian dividen masih yakni, PLN, Telkom Indonesia, dan Pertamina.
Kabar yang konservatif, menyatakan bahwa diprediksi ketiga perusahaan akan membagikan dividen dengan besaran yang sama seperti tahun lalu.
Dividen yang akan diterima Danantara dari tujuh BUMN kakap itu lebih kurang sebesar Rp 97 triliun, secara total.
Berikut rincian dana yang menjadi awal pengoperasian program pemerintah, yakni Danantara;
- Bank BNI
BNI membagikan dividen senilai Rp 8,37 triliun kepada Danantara, yang merupakan bagian dari total dividen tunai BNI senilai Rp 13,95 triliun atau Rp 374 per saham.
- Bank BRI
Catatan dividen yang berhasil didapatkan dari BRI senilai Rp 27,68 triliun, termasuk dividen interim sebesar Rp 10,88 triliun.
Berpatokan dengan kinerja keuangan BRI per 31 Desember 20214 yang menjadi tolak ukur pemasukan dividen.
Secara konsolidasian laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp60,15 triliun.
Dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, BRI menaruh komitmen untuk melakukan pembayaran dividen.
Sebelumnya telah disepakati, bahwa total dividen tunai yang dibagikan untuk Tahun Buku 2024 sebesar-besarnya Rp 51,73 triliun atau Rp 343,40 per saham.
Kesepakatan ini dituangkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar, pada Senin 24 Maret 2025 di Jakarta.
Pada 15 Januari 2025, dividen interim sebesar Rp 135 per saham (setara Rp 20,33 triliun), juga sebagai angka yang masuk dalam kesepakatan.
Dengan demikian, sisa dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar-besarnya Rp 31,40 triliun atau Rp 208,40 per lembar saham.
- Bank Mandiri
Terakhir dari Bank Mandiri, di mana Danantara telah memperoleh dividen senilai Rp 22,62 triliun.
Sepanjang tahun 2025, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih periode berjalan secara konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun.
Perolehan tersebut tumbuh 1,31% secara tahunan (yoy) dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp55,06 triliun.
(Besse Arma/Fajar)