Diduga Keracunan MBG, 36 Siswa di Bogor Alami Gejala Serius

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 36 siswa dari Sekolah Bosowa Bina Insani di Kota Bogor mengalami gejala yang mengarah pada keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Para siswa tersebut mengeluhkan keluhan seperti mual, muntah, diare, sakit perut, demam, dan pusing tak lama setelah menyantap hidangan makan siang di sekolah.

Makanan tersebut diketahui berasal dari dapur milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di dalam kompleks sekolah, tepatnya di wilayah Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Program MBG sendiri merupakan inisiatif pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa sekolah melalui pemberian makanan bergizi secara rutin.

Menanggapi laporan dugaan keracunan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyatakan bahwa pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan di lokasi.

“Kami baru menerima informasi siang ini (7/5/2025), dan tim langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengecekan serta pengambilan sampel makanan,” ujar Sri dalam keterangannya, dikutip Kamis (8/5/2025).

Pemeriksaan laboratorium terhadap makanan yang disajikan sedang berlangsung. Sampel dari dapur SPPG telah diamankan untuk diuji, guna memastikan sumber dari gangguan kesehatan yang dialami puluhan siswa.

Retno juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya belum dapat menyampaikan jumlah total siswa yang terdampak secara pasti.

“Saya belum bisa menyebutkan jumlah pastinya karena tim masih bekerja. Jika datanya sudah lengkap, akan saya sampaikan. Sekarang saya juga sedang memimpin rapat,” tuturnya.

Hingga Rabu malam, data sementara menyebutkan 36 siswa menunjukkan gejala yang mirip, namun belum dipastikan seluruhnya berasal dari penyebab yang sama. Dapur SPPG yang menyediakan makanan untuk program MBG kini tengah dievaluasi, menyusul insiden ini.

Saat ini fokus utama Dinas Kesehatan adalah memastikan seluruh siswa yang terdampak mendapatkan penanganan medis yang tepat dan cepat. Selain itu, pengawasan terhadap jalannya program MBG di wilayah lain akan ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Perkembangan terbaru akan diumumkan setelah hasil laboratorium rampung dan investigasi lanjutan dari pihak berwenang selesai dilakukan. (Wahyuni/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan