Ganjar Pranowo Ingin Demokrasi Dijaga dan Konstitusi Diikuti

  • Bagikan
Ganjar Pranowo

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai negara demokrasi dituntut untuk terus merawat proses berdemokrasi yang baik. Salah satunya dengan menaati aturan yang berlaku dan mengikuti konstitusi sebagaimana mestinya.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. Dia menyebut demokrasi di Indonesia ke depan harus dirawat melalui aturan main yang ditaati agar kontestasi politik tidak babak belur.

Dia berkata demikian demi menanggapi pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut parpol berkelir merah babak belur pada Pemilu 2024.

"Nah, itu demokrasinya yang mesti dirawat agar demokrasi tidak babak belur. Itu yang mesti dijaga, sehingga konstitusi mesti diikuti," kata Ganjar ditemui awak media di Jakarta seperti dikutip Jumat (9/5).

Selain aturan main, kata dia, aparatur penyelenggara pemilu harus sosok berkompeten demi merawat demokrasi tidak babak belur. "Ya, yang tidak berkompeten, ya, jangan ikutan, itu sebenarnya babak belur di sisi pelaksanaan," kata Ganjar.

Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan Megawati hanya mencoba jujur dengan pelaksanaan demokrasi pada 2024, ketika berbicara PDIP babak belur saat pemilu tahun yang sama.

"Ya, setidaknya apa yang kemarin dirasakan saat pemilu, kan, bagaimana proses demokratisasi, Ibu bilang, kan, sudah tahu sendiri, to, perasaannya bagaimana," kata Ganjar.

Sebelumnya, Megawati menyebut PDIP babak belur pada pemilu 2024 ketika berpidato di acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025, Jakarta, Kamis (8/5).

Diketahui, acara itu diikuti oleh 232 desa wisata dari berbagai kabupaten atau kota yang dipimpin kader PDI Perjuangan.

"Sekarang saya sentil sedikit. Why? Setelah babak belur kaya begitu," kata Megawati ke hadapan kader PDIP yang hadir ke cara, Kamis.

Presiden kelima RI itu kemudian bertanya ke hadapan kader terkait kondisi PDIP yang babak belur pada Pemilu 2024. Para kader terdengar menjawab PDIP babak belur, tetapi Megawati merasa anak buahnya tidak menanggapi dengan tegas.

"Nah, kan, enggak mengaku, toh. Babak belur apa tidak," kata Megawati ke hadapan kader PDIP.

Presiden kelima RI itu bahkan siap menunjuk seseorang jika tidak percaya PDIP dalam posisi babak belur. "Enggak percaya? Saya panggil nanti orangnya," ujar Wapres kedelapan RI itu.

Menurut Megawati, status babak belur PDIP bisa dilihat ketika calon dari parpol berkelir merah yang seharusnya terpilih pada pemilu, tetapi tak menang kontestasi politik.

Dia mengaku sebagai Ketum PDIP akan memberi penilaian ke kader PDIP yang bekerja atau tidak untuk pemenangan partai pada Pemilu 2024. "Siapa suruh jadi ketua umum. Jadi saya bisa memberi nilai," ujar Megawati.

Namum, putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu tetap mengucapkan terima kasih ke rakyat. Sebab, PDIP yang babak belur tetap dipercaya wong cilik dalam Pileg 2024. "Saya merasa berterima bukan pada kalian. Kepada rakyat pendukung kita," ujarnya. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan