FAJAR.CO.ID, INTERNASIONAL— Paus baru resmi disandang oleh Kardinal Robert Prevost sebagai pemimpin seluruh Gereja Katolik dunia yang menggantikan Paus Fransiskus.
Sebagai Paus Leo XIV, latar belakang Robert Prevost menjadi sebuah sorotan di kalangan publik
Pasalnya, ia merupakan orang Amerika pertama yang jadi Paus dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik. Usai menghabiskan masa pelayanannya di Peru, kini usianya berada di 69 tahun.
Sebelumnya, Robert Prevost berada dibawah naungan Paus Fransiskus, yakni Prefek Departemen Uskup; presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.
Menjadi Paus bukan hanya soal memimpin umat Katolik dari balik altar Vatikan. Di balik jubah putih dan sapaan publik yang penuh wibawa, terdapat beragam hal menarik yang tidak banyak diketahui orang tentang kehidupan seorang Paus.
Dari aturan yang mengikat secara simbolis hingga tradisi yang berlangsung selama berabad-abad, posisi ini membawa serta tanggung jawab besar, termasuk dalam hal-hal yang tampaknya sederhana namun sarat makna.
Beberapa fakta yang jarang diketahui mengenai Paus, dan hingga saat ini masih dipertahankan.
1. Paus Tidak Diperbolehkan Donor Organ
Usai ditetapkan dan diangkat sebagai Paus, status tubuhnya telah dianggap milik simbolis dari Gereja Katolik, sehingga akan fatal apabila digunakan selayaknya milik sendiri.
Meskipun sebelumnya ia mungkin telah menyatakan keinginan untuk menjadi donor organ, hal ini tidak dapat diwujudkan setelah menjabat sebagai Paus.
Tradisi ini menekankan penghormatan terhadap tubuh pemimpin spiritual tertinggi dalam Gereja, yang harus dikuburkan secara utuh.
2. Paspor Khusus untuk Seorang Paus
Otoritas Vatikan mengeluarkan paspor khusus untuk Paus yang sedang memimpin, tidak hanya berperan sebagai simbol administrasi, namun juga cerminan status sebagai pemimpin keagamaan dan kepala negara.
Dengan peraturan tersebut, paus tidak diperbolehkan menggunakan paspor nasionalnya, apabila berasal dari negara tertentu.
3. Pakaian Paus Dibuat Secara Eksklusif
Pakaian yang dikenakan oleh Paus dijahit khusus oleh penjahit yang terpilih dan berpengalaman melayani Takhta Suci, karena pakaian tersebut harus dibuat dengan penuh kehati-hatian.
Jubah putih yang dikenakan paus merupakan cerminan kesucian, kesederhanaan, dan wibawa.
Untuk memastikan penampilan langsung setelah pengumuman, Jubah disediakan dengan berbagai ukuran.
4. Cincin Khusus Sebagai Simbol Kepausan
Lambang otoritas Paus yakni sebuah cincin yang dikenal sebagai "Cincin Nelayan".
Cincin ini melambangkan keterkaitan Paus dengan Santo Petrus, rasul pertama yang juga seorang nelayan.
Fungsi dari cincin ini untuk menyegel dokumen resmi, dan bernilai simbolis.
Menariknya, cincin ini akan dihancurkan sebagai bentuk penghormatan apabila jabatan Paus telah diakhiri, untuk mencegah penyalahgunaan simbol kekuasaan.
(Besse Arma/Fajar)