Perang India-Pakistan Pecah, Apakah Berakhir dengan Nuklir?

  • Bagikan
Ilustrasi. (INT)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Perang antara India dan Pakistan semakin memanas, banyak korban berjatuhan, beberapa fasilitas umum berakhir rata dengan tanah.

Banyak mata yang tertuju dengan perang tersebut, hingga disebut bakal memunculkan perang nuklir. Salah satunya dibahas akun bercentang biru di X, @Ben3atha. Dia memaparkan kronologi perselisihan keduanya hingga kondisi terkini.

Melalui utasnya, Ben menuliskan bahwa serangan roket juga termasuk dalam perang ini, serta serangan lainnya yang cukup mematikan.

"Serangan roket, jet tempur berjatuhan, dan serangan mematikan mengguncang kawasan. Situasi makin panas," tulis Ben dilansir Sabtu (10/5/2025).

Menurutnya, eskalasi tersebut sudah sangat serius. Perang antara keduanya sudah tidak lagi main-main.

Di akhir kesimpulan yang dituliskan oleh Ben, dengan melihat kedua negara tersebut yang sama-sama memiliki nuklir, ia melontarkan pernyataan yang bersifat prediksi awal.

Apakah ada kemungkinan perang nuclear?

Pertanyaan dan penjelasan menyertai utasan tersebut termasuk tentang siapa yang memulai dan kondisi sebenarnya di balik perang yang saat ini masih berlangsung.

  1. Siapa yang Mulai?

India memulai eskalasi dengan melancarkan serangan roket ke 9 lokasi di Pakistan, termasuk wilayah Kashmir dan Punjab.

Salah satunya di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir Pakistan. Akibatnya, listrik di wilayah itu mati total.

  1. Kota Bahawalpur di Punjab juga jadi sasaran serangan India.

India mengklaim mereka menargetkan “sarang teroris”. Militer India bahkan nge-tweet, “Keadilan telah ditegakkan!”

  1. Warga Sipil Pakistan Jadi Korban Serangan India

Namun, kenyataannya justru warga sipil, termasuk anak-anak, yang tewas akibat serangan ini. Militer Pakistan berjanji akan membalas.

PM Pakistan, Shehbaz Sharif, juga bilang mereka punya hak untuk membalas.

  1. Tempat Ibadah

Selain itu, tempat ibadah seperti Masjid Pun Tak Lepas dari Sasaran.

India juga menyerang beberapa masjid di Pakistan, tapi warga setempat tetap salat di sana meski dalam kondisi genting.

  1. Balasan Pakistan

Pakistan tak tinggal diam, mereka berhasil menembak jatuh beberapa jet tempur India:

  • 3 Rafale
  • 1 Su-30
  • 1 MiG-29
  1. Apa Itu Rafale?

Rafale adalah jet tempur buatan Prancis. Pada bulan April, India membeli 26 jet tempur Rafale-M senilai €6,5M.

Menurut laporan, setelah deal, Pajeets teriak “Hidup India!” tiga kali.

  1. India Kembali Menyerang

India tak berhenti. Mereka meningkatkan serangan roket ke Pakistan, tapi kali ini banyak menyasar masjid dan madrasah di Bahawalpur, Kotli, dan Muzaffarabad.

Namun anehnya, sasaran mereka justru lembaga-lembaga keagamaan dan masjid. Rudal-rudal menghantam daerah Bahawalpur, Kotli, dan Muzaffarabad.

  1. Ancaman Air dari India

PM India, Narendra Modi, mengancam akan memblokir aliran air sungai yang mengalir ke Pakistan.

“Air India tak akan mengalir keluar lagi,” katanya, demi kepentingan India.

  1. Komentar Trump

Presiden AS, Donald Trump, angkat bicara: “Saya baru dengar soal ini. Mereka sudah bertarung selama puluhan, bahkan ratusan tahun. Semoga cepat selesai.”

Semoga? Kalau yang bertikai negara lain, Amrik pasti langsung turun tangan.

Apa karena bukan negara minyak? Ya, lagi-lagi standar ganda politik internasional.

  1. Serangan Balik Pakistan

Pakistan meluncurkan rudal balistik BVR (rudal udara-ke-udara dengan jangkauan 40 km lebih) ke arah India sebagai serangan balasan.

  1. Jet Tempur Pakistan

Setelah serangan India, jet tempur Pakistan lepas landas dari pangkalan udara dan mulai berpatroli di langit Islamabad.

  1. Pakistan Menang

TV Pakistan melaporkan: Balasan Pakistan terus berlanjut dalam dua tahap. Mereka berhasil menghancurkan markas brigade India dan pos pemeriksaan di Kashmir.

  1. Sasaran Pakistan

Pakistan juga menghancurkan pos pemeriksaan India di Dana, Kashmir, dan pangkalan udara Srinagar lewat serangan udara.

  1. Konflik Masih Berlanjut

Hingga kini, pertempuran masih sengit. Militer Pakistan membalas tembakan India yang menargetkan warga sipil di sepanjang garis perbatasan.

(Besse Arma/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan