FAJAR.CO.ID, SRI LANKA — Helikopter milik Angkatan Udara Sri Lanka jatuh, 6 dari 12 orang dinyatakan tewas,
pada Sabtu, (10/5/2025).
Berdasarkan pemberitaan, helikopter jenis Bell 212 tersebut jatuh ke sebuah danau di Maduru Oya, wilayah timur Kolombo.
Tragedi ini terjadi saat para personel militer tengah mengikuti penerbangan demonstrasi dan bersiap untuk melakukan lompatan tali.
Insiden ini juga diketahui terjadi saat tengah melakukan upacara kelulusan Komando Pasukan Khusus, sebuah demonstrasi keterampilan menuruni tali dari helikopter yang melayang di atas ketinggian atap.
Dengan adanya upacara tersebut, para personel militer tersebut dijadwalkan melakukan manuver "fast-roping".
"Ada 12 orang di dalamnya, dan enam di antaranya selamat dengan luka ringan," ujar seorang pejabat militer kepada AFP.
Sontak saja, upacara dihentikan dan pihak militer menyatakan sedang melakukan investigasi mendalam yang menyebabkan kecelakaannya itu terjadi.
Mereka yang dinyatakan tewas yakni empat komando dan dua penembakan Angkatan Udara.
Pemerintah Sri Lanka bersama pihak militer kini tengah berupaya melakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap penyebab jatuhnya helikopter Bell 212 tersebut, sekaligus memastikan langkah-langkah pencegahan di masa depan.
Tragedi tersebut menarik perhatian publik, dan bukan kali pertamanya bagi Sri Lanka, menarik memori lama terdapat 2 tragedi serupa yang tidak kalah mengerikannya
- Tragedi tahun 2020
Insiden terburuk bagi Angkatan Udara Sri Lanka sejak kecelakaan pesawat buatan China, Y-12, di Haputale, sekitar 200 kilometer sebelah timur Kolombo, pada Januari 2020. Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh empat awak di dalamnya.