Peran Vital Proving Ground Bekasi Bagi Industri Otomotif Lokal Disorot

  • Bagikan
Kunjungan kerja Komisi V DPR RI di BPLJSKB di Bekasi, Jumat 9 Mei 2025

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang tengah dibangun dinilai dapat meningkatkan keselamatan berkendara serta mendorong kemajuan dan kemandirian industri otomotif nasional.

Direktur Sarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kemenhub Amirulloh menjelaskan tujuan utama pembangunan Proving Ground adalah memastikan kesesuaian teknis kendaraan bermotor dengan standar internasional dalam kerangka ASEAN MRA dan United Nations Regulation.

Ia menerangkan fasilitas itu juga didesain untuk mendukung peningkatan kualitas keselamatan dan kelaikan jalan; pengurangan emisi dan kebisingan kendaraan untuk menjaga lingkungan; pesetaraan teknis antarnegara ASEAN dalam memperlancar ekspor otomotif; dan dukungan terhadap kendaraan listrik berbasis baterai melalui uji tipe fisik yang terstandarisasi.

"Berada di lokasi strategis dekat kawasan industri dan pelabuhan besar seperti Patimban dan Tanjung Priok, Proving Ground BPLJSKB diharapkan mempercepat proses sertifikasi kendaraan dan menekan biaya logistik bagi pelaku industri otomotif nasional," kata Amirulloh, Minggu (11/5/2025).

Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Syaiful Huda di sela kunjungan kerja di BPLJSKB di Bekasi menyampaikan kunjungan itu untuk meninjau progres pembangunan Proving Ground, fasilitas pengujian tipe kendaraan bermotor berstandar internasional yang diproyeksikan menjadi terbesar di Asia Tenggara.

“Kami mengapresiasi fasilitas ini, terutama dengan kehadiran 16 alat uji yang memungkinkan kita menguji kendaraan secara lengkap di dalam negeri tanpa harus ke luar negeri,” kata Huda.

Menurut Huda keberadaan Proving Ground merupakan bagian penting dari upaya peningkatan standar keselamatan berkendara, sekaligus membangun ekosistem industri otomotif nasional yang kuat dan berdaya saing.

Lebih lanjut, Huda menyoroti nilai tambah dari aspek penerimaan negara bukan pajak (PNBP) serta potensi kontribusi terhadap pertumbuhan industri otomotif lokal.

Ia juga menekankan pentingnya efisiensi belanja alat dan infrastruktur dalam skema pembiayaan proyek.

“Dengan dukungan regulasi, kita dapat menjadikan balai ini bagian dari industri kreatif otomotif nasional,” katanya.

Keberadaan Proving Ground memiliki makna strategis karena memberikan dampak positif mulai peningkatan standar keselamatan kendaraan bermotor; mendorong kemajuan industri otomotif Indonesia; serta memperkuat daya saing sektor otomotif di kancah internasional. (Pram/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan