Ia menjelaskan, kenaikan signifikan ini tak lepas dari kerja kolektif seluruh elemen, mulai dari petani, pemerintah pusat dan daerah, hingga Perum BULOG yang secara aktif menyerap hasil panen petani di berbagai daerah.
Amran menambahkan, capaian tersebut semakin mengesankan mengingat kondisi dunia saat ini tengah menghadapi tekanan krisis pangan serta lonjakan jumlah penduduk.
Ia menegaskan bahwa sistem pangan Indonesia telah menunjukkan resiliensi dan efisiensi yang lebih baik dibandingkan masa lalu.
Sebagai perbandingan, rekor sebelumnya terjadi pada September 1985 dengan jumlah cadangan 3.006.872 ton. Kini, angka tersebut telah terlampaui hampir 700 ribu ton.
Bahkan jika ditilik dari sisi demografi, pada tahun 1984 saat Indonesia berhasil swasembada beras, jumlah penduduk masih berada di kisaran 166,6 juta jiwa. Sedangkan pada tahun 2025, populasi telah menyentuh 283 juta jiwa.
(Muhsin/fajar)