FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, angkat bicara soal dugaan pungutan yang dilakukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon terhadap PT Chandra Asri Alkali (CAA) hingga mencapai angka Rp5 miliar.
Poyuono menilai praktik seperti ini bukan hanya mencoreng dunia usaha, tetapi juga menjadi batu sandungan serius bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai target ambisius pertumbuhan ekonomi nasional.
"Engga kadin, engga ormas, engga preman, engga oknum birokrat, pejabat, dan politisi semua tukang palak," kata Poyuono di X @bumnbersatu (15/5/2025).
Lanjut Poyuono, pola pungutan liar semacam ini akan menyulitkan iklim investasi dan dunia usaha, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Gimana Prabowo mau nyampe target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Ini mah ke laut aja," cetusnya.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon akhirnya angkat suara terkait beredarnya video viral yang memperlihatkan dugaan permintaan jatah proyek senilai Rp5 triliun tanpa mekanisme tender di salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
PT Chengda diketahui merupakan kontraktor dari proyek pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang dikerjakan oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak usaha Chandra Asri Group. Nilai investasi proyek ini ditaksir mencapai Rp15 triliun.
Menurut Isbat, Kadin Cilegon sebelumnya telah menjalin komunikasi dengan pihak investor maupun kontraktor utama.
Namun, ketika berusaha menjalin interaksi lebih lanjut dengan PT Chengda, komunikasi menemui hambatan.
Isbat juga menyebut bahwa saat pertemuan di lokasi proyek berlangsung, hadir pula pengusaha dari organisasi seperti Hipmi dan HIPPI, selain anggota Kadin Cilegon sendiri.
Suasana yang memanas dan riuh itu, katanya, memicu salah ucap dari salah satu peserta pertemuan.
Meski begitu, Isbat menegaskan bahwa Kadin Cilegon sepenuhnya mendukung investasi masuk ke Kota Baja.
Pihaknya juga mendorong agar proyek-proyek besar di wilayah tersebut dapat memberikan ruang keterlibatan bagi pengusaha lokal.
Dalam video yang viral, seseorang yang mengaku perwakilan Kadin terdengar menyatakan dengan lantang:
“Tanpa ada lelang! Porsinya harus jelas, tanpa ada lelang Rp5 triliun untuk Kadin, Rp3 triliun untuk Kadin,” ucap pria tersebut.
Isbat tidak menyebut identitas orang dalam video tersebut, namun menekankan bahwa permintaan jatah proyek tanpa tender bukanlah kebijakan resmi Kadin Cilegon.
(Muhsin/fajar)