FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto mendesak agar bos dari preman yang mengatasnamakan ormas juga diusut dan diberantas.
Menurut Gigin, kalau cuma bawahannya saja yang ditangkap dan diadili itu tidak sepadan ungkapannya dalam cuitan X pribadinya @giginpraginanto.
"Ayo dong tangkap para bos besarnya. Kalau cuma keroco yang ditangkap besok sudah muncul penggantinya," tulis Gigin dilansir X Kamis, (15/5/2025).
Adapun pemberitaan yang terkait yakni adanya informasi, bahwa Wilayah Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat, menjadi ladang cuan bagi preman berkedok organisasi masyarakat (ormas) dan karang taruna.
Mereka menggunakan kesempatan membuka parkir liar di Puri Indah, dengan menjadikan sejumlah karyawan yang bekerja sebagai target.
Aktivitas ini terungkap ketika Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat AKBP Tri Bayu Nugroho menginterogasi 22 preman yang ditangkap dalam Operasi Berantas Jaya di wilayah Puri Indah.
"(Alasan buka parkir) karena gedung-gedung, karyawan pada parkir di situ. Karena gedung-gedung yang ada kurang parkir," kata salah satu pelaku.
Para pelaku mengaku hanya mematok tarif Rp 5.000 untuk satu sepeda motor. Tarif itu berlaku bagi kendaraan yang parkir dari pagi hingga sore hari.
"Oh enggak ada (patok harga) Rp 20.000," jawab pelaku dengan kompak
Sementara itu, beberapa dari mereka terafiliasi dengan organisasi masyarakat (ormas). Bahkan, mereka membuka parkir liar dan mempunyai lapaknya masing-masing.
"Iya, mengelola sendiri-sendiri," ungkap pelaku.
