Udara Jakarta Makin Parah! Menteri LH Akhirnya Minta Maaf di Depan Publik

  • Bagikan
Arsip foto - Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). Berdasarkan data IQAir Jakarta pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym/pri

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan permintaan maaf atas penurunan kualitas udara yang terjadi, serta menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan upaya pemulihan dengan memetakan sumber pencemaran di wilayah industri.

"Biasanya memasuki musim kemarau, maka kualitas udara Jakarta akan turun. Ini kemarin saya membaca di beberapa media sudah turun ya, dan saya minta maaf untuk itu," ujar Menteri LH Hanif saat melakukan peninjauan di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Jakarta Utara, pada Senin.

Menanggapi hal tersebut, ia memastikan akan segera bergerak cepat untuk mengatasi sumber-sumber polusi udara di wilayah Jakarta, termasuk tungku dan boiler berbahan bakar batu bara di kawasan industri seperti KBN.

Sebagai tindak lanjut, KLH mengerahkan tim sebanyak sekitar 60 personel guna melakukan pemeriksaan dan pemetaan sumber polusi udara di area industri, termasuk di KBN, yang mulai dilakukan hari ini dan akan berlangsung selama beberapa pekan ke depan saat musim kemarau.

Tak hanya itu, KLH juga terus menggencarkan sosialisasi pencegahan kebakaran lahan di daerah rawan seperti sejumlah titik di Sumatera dan Kalimantan.

KLH turut menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan berdialog bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) untuk memperkuat upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Upaya pengurangan polusi udara juga didorong melalui peningkatan kualitas bahan bakar minyak (BBM) ke standar Euro-4. Langkah ini membutuhkan sinergi lintas kementerian dan lembaga terkait. (*/ant)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan