FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyemprot mantan Presiden Jokowi yang mengaku sedih usai disentil oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terkait polemik ijazah.
Jhon menilai sikap Jokowi tersebut berlebihan dan tidak mencerminkan sikap negarawan yang seharusnya kuat secara mental dalam menghadapi kritik.
"Baru disentil sekali udah mewek," kata Jhon di X @jhonsitorus_19 (20/5/2025).
Ia bahkan membandingkan sikap Jokowi dengan Megawati yang, menurutnya, telah mengalami pengkhianatan politik dari orang yang pernah dibesarkannya secara politik.
"Lah Bu Mega yang dikhianati di ujung jalan setelah bantu jadi Walikota dua kali, Gubernur satu kali, dan Presiden dua kali, ga ada berkaca-kaca," sindir Jhon.
Lebih lanjut, Jhon memperingatkan agar Jokowi tidak bersikap seolah-olah dirinya adalah pihak yang dizalimi.
"Jangan playing victim, seolah-olah kau jadi korbannya," kuncinya.
Sebelumnya, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Jokowi telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polri dalam kasus dugaan ijazah palsu yang dilaporkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Seusai pemeriksaan, Jokowi sempat menunjukkan ekspresi emosional saat menjawab pertanyaan awak media.
Salah satu momen paling mencuri perhatian adalah ketika Jokowi dimintai tanggapan mengenai pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang menilai bahwa pembuktian ijazah tak perlu sampai ke jalur kepolisian.
Megawati sebelumnya menyarankan agar cukup ditunjukkan saja jika memang asli.
"Ketum PDIP bilang kalau ijazah asli tinggal tunjukkan enggak usah repot ke polisi?" tanya seorang wartawan kepada Jokowi.
Menanggapi pertanyaan itu, Presiden terlihat terdiam sejenak sebelum akhirnya berucap pelan,
"Saya itu sebetulnya ya, sebetulnya sedih," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia melanjutkan bahwa dirinya prihatin apabila perkara ini terus berlanjut ke tahapan hukum berikutnya.
Kalau proses hukum mengenai ijazah ini maju lagi ke tahapan berikutnya. Saya kasihan, tapi ya ini kan sudah keterlaluan jadi ya kita tunggu proses hukum selanjutnya," katanya.
Jokowi juga menegaskan bahwa ia berharap perkara ini bisa diselesaikan dengan jelas di lembaga hukum yang sah.
"Ini kan supaya semuanya jelas dan gamblang, lembaga yang paling kompeten untuk di mana saya menunjukkan ijazah saya itu ya di pengadilan nanti," tegasnya. (Muhsin/Fajar)