“Warisan sejati bukan saldo abadi atau bangunan tinggi, tapi nyala yang terus hidup dalam diri para penulis, bahkan ketika lampu dunia padam,” ungkap Denny JA.
Keistimewaan program ini terletak pada visinya yang berfokus pada keadilan estetik dan simbolik.
Para penerima penghargaan bukanlah tokoh-tokoh sastra besar dari metropolitan, melainkan mereka yang menulis dari desa, dari pinggiran, dan dari ruang-ruang sunyi yang sarat makna.
Melalui program ini, Denny JA Foundation menanamkan harapan bahwa filantropi kebudayaan di Indonesia dapat tumbuh secara kokoh.
Bukan hanya sebagai kegiatan musiman, melainkan sebagai pohon besar yang ditanam untuk menyokong generasi masa depan. (*/eds)