FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR gabungan mengerahkan empat ekor anjing pelacak (K9) guna mempercepat proses pencarian enam korban yang tertimbun longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Rabu.
Operasi pencarian yang memasuki hari kedua pascalongsor yang mengubur tiga rumah di RT 16 RW 7 Dusun Kebonagung pada Senin (19/5) sekitar pukul 14.30 WIB tersebut, masih dilakukan secara manual.
"Tadi anjing pelacak yang kita turunkan sudah mendeteksi tiga titik yang diduga ada korban di dalamnya," ujar Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki saat dikonfirmasi di Posko SAR Gabungan Desa Depok, Trenggalek.
Namun, evakuasi belum bisa langsung dilakukan karena alat berat belum dapat dioperasikan, sehingga proses penggalian masih menggunakan peralatan manual.
"Kabar baiknya, alat berat sudah sampai lokasi hari ini dan diharapkan mulai besok sudah bisa dioperasikan untuk mempercepat pencarian korban," lanjut Kapolres.
Kendala utama adalah dugaan bahwa korban tertimbun cukup dalam. Berdasarkan keterangan warga yang juga dikonfirmasi oleh Kapolres, posisi korban diperkirakan berada sekitar 10 meter di bawah permukaan longsoran yang menimbun permukiman mereka.
Selain mengandalkan alat berat, tim SAR gabungan juga menyiapkan alat semprot untuk membantu menggelontor timbunan tanah yang menutupi para korban.
"Itu (alat semprot) besok akan kita gunakan juga, namun menyesuaikan dengan kondisi ketersediaan air yang ada di area longsor," jelasnya.
Kapolres mengimbau warga yang masih bertahan di sekitar lokasi longsor agar tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar menjaga jarak selama operasi SAR berlangsung, dan tidak menjadikan pencarian sebagai tontonan.
"Kami imbau warga agar tidak mendekati di area tanah longsor karena masih ada pergerakan tanah sehingga hal tersebut justru malah membahayakan yang menonton."
Kapolres menambahkan bahwa ada arahan khusus terkait masyarakat yang sempat berkumpul di sekitar lokasi.
"Perlu kami sampaikan juga bahwa area atau otoritas di sini adalah dari tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas. Jadi kepada masyarakat ataupun orang yang berkeinginan untuk membantu akan lebih baik jika mendaftarkan diri secara resmi menjadi sukarelawan ke Basarnas," tegasnya.
Masyarakat kembali diimbau untuk menjauhi area longsor karena adanya potensi pergerakan tanah yang membahayakan. (*/ant)