Oleh: Heru Subagia
(Pengamat Politik dan Ekonomi)
Diketahui Pakar telematika Roy Suryo mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), pada Rabu (21/5/2025).
Roy Suryo datang tidak sendirian, ada juga Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa, Rizal Fadillah, dan Kurnia.
Kepada Komnas HAM, Roy Suryo cs mengadukan upaya kriminalisasi terhadap hak berpendapat, otoritas ilmu dan penelitian.
Roy Cs didampingi Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis yang diketuai Ahmad Khozinudin.
Fokus Masalah
Masalahnya kian melebar dan banyak pihak yang terlibat. Harusnya Rismon cs saat ini fokus untuk menangkan gugatan dari Jokowi dan keluar dari jeratan pasal-pasal dipakai Jokowi untuk mereka.
Bukannya persoalan tersebut diselesaikan dengan pendekatan politik dengan melibatkan banyak kelompok kepentingan eksternal seperti yang terjadi hari ini., Rabu ( 21/05/2025).
Jujur kecewa juga, karena akhirnya Rismon Cs berada di lingkungan yang bisa katakan justru menimbulkan banyak ketegangan baru daripada kembali fokus upaya damai atau berpikir bagaimana terlepas jerawat tuntutan Jokowi padanya. Harusnya tetap fokus pada jalur keilmuannya bukan meminta perlindungan dan bantuan ke Komnas HAM.
Sesama Alumni Berkelahi
Diketahui Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Rabu(30/04) resmi melaporkan 5 orang ke Polda Metro Jaya atas tudingan ijazah palsu. Jokowi mengungkap alasan melaporkan 5 orang tersebut, yang salah satunya Roy Suryo, karena telah menghina dan merendahkan dirinya. Kuasa hukum Jokowi, Yakub Hasibuan, mengungkap kelima orang tersebut berinisial RS, ES, RS, T, dan K.
Mengingatkan jika yang menjadi target pelaporan hukum Jokowi ketiganya adalah Alumni UGM dan uniknya yang menggugat juga Alumni UGM. Adapun tiga alumni UGM l yang dilaporkan Jokowi itu adalah mantan Menpora Roy Suryo (RS), ahli digital forensik Rismon Sianipar (RS), dokter Tifauzia Tyassuma (T).
Jadi, sebenarnya kedengaran dan faktanya ada yang salah bila mana para pihak tergugah dan yang menggugat adalah sesama alumni.
Kesimpulan adalah lokus perdebatan polemik ijazah Jokowi sudah jelas domain aktor-aktornya adalah para alumni UGM
Bagaimana mungkin justru para pihak bersengketa yang berkelahi sesama Alumni sementara pihak luar mungkin juga jadi dalang atau aktior intelektual hingga berpesta ria menikmati kegaduhan . Mereka bisa saja menjadi dewa penyelamatan yang hebat atau tim pembisik yang hebat. Harap-harap cemas, mereka menyamar sebagai tim hore yang handal dan super cerdas.
Harus Curiga
Jujur banyak telihat ketidakkonsistenan Ketua TPUA Eggi Sudjana kerap mangkir di persidangan. Terakhir justru pergi ke LN. Padahal seharusnya ia datang ke Polda Metro Jaya pada Kamis (15/5/2025) kemarin, bersama dengan Roy Suryo dan Dokter Tifa.
Itu yang bikin jengkel dan juga curiga. Ada permainan apa? Gruduk UGM 15 April 2025 dan 16 April 2025 ketika Rombongan TPUA gerudug kediaman Jokowi di Solo juga tidak datang.. Itu yang bikin berpikir negatif dan selalu menganjurkan terutama Rismon Cs hati-hati masuk dalam permainan isu ijazah Jokowi
Tapi jika semua justru menikmati permainan dan termasuk Roy Suryo cs, tentunya kita akan mundur dari mediasi. Biarkan mereka mengambil risiko paling maksimal. Memiliki feeling Jokowi akan menggunakan segala cara untuk menangkan kisruh polemik ijazah. Perlu diketahui juga Jokowi sesumbar sangat menyesal jika polemik ijazahnya harus dilanjutkan dalam proses hukum.
Sementara Jokowi belum mau terbuka proses penyelesaian akhir dari polemik ijazahnya. Polemik ijazah Jokowi belum diketahui jelas kapan berakhir.
Saat ini Jokowi sudah menjalankan serangkaikan panggilan dari Polda Metro berkaitan proses hukum terhadap Roy Suryo Dkk. Jokowi belum ada respon akan mencabut atau tidak jika Bareskrim menyatakan hasil uji digital forensik ijazahnya sebagai lulusan UGM asli.
Keseriusan atau Drama
Diketahui Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) hadir memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Mabes Polri, Selasa (20/5/2025) kemarin. Dia diperiksa dalam kasus tudingan ijazah palsu yang dilaporkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Ini adalah keseriusan Jokowi untuk membuktikan dirinya warga negara taat hukum dan juga pembuktian diri jika dirinya sangat PD keabsahan ijazah yang dimilikinya asli.
Pertanyaan yang sangat menohok, apakah kiranya keseluruhan cerita, tindakan dan keseluruhan proses awal hingga akhir polemik ijazah Jokowi ini sebagai keseriusan atau hanya orkestra politik
tersembunyi?
Negeri Dagelan
Jika Jokowi juga bermain dan menikmati permainan. Tentunya yang dirugikan kita bersama karena mereka semuanya adalah pemain dan masyarakat berhak untuk bersikap dan berkehendak melakukan sanksi moral, tindakan politik dan atau secara menyeluruh melakukan somasi ke pihak terkait.
Pertanyaan apakah benaran Indonesia saat ini dilanda krisis kepercayaan. Dengan demikian wajar saja jika petinggi dan juga mantan elite politik sama-sama menjadi aktor dalam drama seri Indonesia negeri dagelan. Sayangnya, rakyat hanya menjadi penonton terus dihibur dan dibohongi. (*)