Ia menilai perdebatan ini hanya menguras energi dan tak memberi kontribusi berarti bagi pembangunan bangsa.
Darmaningtyas juga menyayangkan peran media televisi yang justru memperbesar isu tersebut.
"Ironisnya, media TV juga gemar menyuarakannya," cetusnya.
Lebih lanjut, Darmaningtyas mempertanyakan manfaat dari kegaduhan ini, terutama jika misalnya tudingan itu benar.
"Padahal, jika terbukti ijazah palsu, apakah kebijakan-kebijakan yang dibuat saat jadi walikota, gubernur, dan presiden bisa dibatalkan?" tandasnya.
(Muhsin/fajar)