FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Saran Penulis Buku Kota-kota Indonesia, Marco Kusumawijaya agar Presiden Prabowo terjun payung di Borobudur disorot. Dinilai propaganda.
Itu diungkapkan Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto. Ia menyebutnya sebagai propaganda menakut-nakuti.
“Pendukung gelandangan politik mulai menyerang Presiden, serentak dengan propaganda ‘Fear Mongering’,” kata Dede dikutip dari unggahannya di X, Senin (26/5/2025).
Hal tersebut, kata dia, setelah Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming didesak turun dari tahta. Didesak oleh Forum Purnawirawan TNI.
“Setelah gagal total ingin melengserkan Wapres melalui Jenderal-jenderal afkir,” ujarnya.
Sebelumnya, Marco Kusumawijaya menyarankan Prabowo terjun payung di Borobudur. Ketimbang membuat eskalator di sana.
“Katanya Borobudur sedang dipasang eskalator supaya Pak @prabowo bisa naik? Mbok terjun payung saja, Pak. Gagah deh,” ujarnya.
Belakangan Marco mengklarifikasi pernyataannya.
“Saya barusan mendapat penjelasan dari yang berwenang: Yang sedang dibuat adalah ramp-way (jalan setapak melereng) bersifat sementara, BUKAN dipasangi eskalator. Semoga publik menjadi jelas,” ucapnya.
(Arya/Fajar)