FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyuarakan dukungan penuh bagi keanggotaan penuh Timor Leste dalam ASEAN dan bahkan mendorong agar hal itu bisa terealisasi tahun ini. Tak hanya itu, ia juga secara terbuka mengusulkan agar Papua Nugini segera menyusul masuk ke dalam blok Asia Tenggara tersebut.
Langkah ini disampaikan Presiden Prabowo saat menyampaikan pidato dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin.
"Kami juga menyambut partisipasi Timor Leste dan mendukung upaya Timor Leste untuk menjadi anggota penuh ASEAN secepat mungkin, jika memungkinkan, tahun ini. Selain itu, kami ingin mengusulkan partisipasi tetangga dekat kami, yaitu Papua Nugini. Mereka juga telah menyatakan keinginan untuk bergabung dengan ASEAN," ucap Prabowo, mengutip pidato tertulis yang dirilis di situs resmi Kementerian Luar Negeri.
Di tengah ketegangan geopolitik global yang terus meningkat, Presiden Prabowo menilai bahwa penguatan blok ASEAN bukan hanya strategi politik, tetapi kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan daya tawar kawasan terhadap dominasi kekuatan global.
"Semakin kuat ASEAN, semakin besar suara kita dalam diskursus kekuatan-kekuatan besar. Kita tahu sekarang bahwa hanya mereka yang memiliki kekuatan yang akan dihormati," ujarnya.
Ia menyoroti bahwa ASEAN, dengan total populasi yang sebanding dengan Uni Eropa dan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, memiliki potensi besar yang selama ini justru kerap dipandang sebelah mata.
"Abad ini diproyeksikan sebagai abad Asia. Jangan selalu meremehkan kekuatan dan kemampuan kita sendiri," kata Presiden Prabowo.
Menurutnya, dengan keanggotaan Timor Leste dan Papua Nugini, ASEAN tak hanya bertambah jumlahnya, tetapi juga kekuatan strategis dan geopolitiknya di panggung dunia.
Saat ini ASEAN terdiri dari 10 negara anggota, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sementara itu, Timor Leste saat ini masih berstatus sebagai pengamat dan dijadwalkan akan menjadi anggota ke-11 ASEAN secara resmi pada Oktober 2025. (*/ant)