FAJAR.CO.ID, SEOUL -- Anggota Boy Group Super Junior, Kyuhyun kembali menjadi sorotan karena menjual properti yang sebelumnya digunakan sebagai wisma tamu.
Hal tersebut menarik perhatian karena total pendapatan yang diperkirakan mencapai ratusan miliar atau meraup harga fantastis.
Gedung milik penyanyi asal Korea Selatan itu, dijual dengan harga Rp113 miliar, properti tersebut terletak di Namsan-dong, Jung-gu, Seoul .
Bahkan, harga properti milik sang idol dapat mencapai Rp141 miliar, apabila dihitung dengan tanah yang terletak di belakang gedung.
Awalnya pada tahun 2014, Kyuhyun membeli bangunan tersebut seharga Rp86 miliar, yang memiliki 6 lantai ditambah 1 lantai bawah tanah, dengan total luas lantai 1.714 m².
Tidak hanya itu, bangunan dua lantai seluas 70㎡ yang bersebelahan juga dibeli dengan harga Rp27 miliar sehingga total harga pembelian menjadi Rp113 miliar.
Apabila dihitung dari harga beli, maka Kyuhyun mendapatkan untung sekitar Rp10 miliar dari penjualan properti saat ini.
Bangunan tersebut berhasil menarik perhatian dan ditawar dengan harga berkali lipat karena terletak di lokasi yang sangat strategis.
Lokasi strategis yang dimaksud yakni berada di dekat Stasiun Myeongdong hingga gedung-gedung utama di Seoul dapat terjangkau dalam waktu yang sedikit.
Sebelum menjadi wisma tamu dan kafe, bangunan itu awalnya digunakan untuk mengelola bisnis studio foto.
Bisnis itu itu berjalan dan dikelola oleh ayah dan saudara perempuan Kyuhyun.
Mengenang aktivitas yang tidak terlupakan, Kyuhyun mengungkapkan, bahwa ia pernah menjadi wisma populer dengan 10 juta turis yang pernah menempatinya.
"Saat itu di era '10 juta turis' di Korea. Myeongdong punya banyak sekali turis, jadi kami membuka wisma tamu," kata Kyuhyun
"Orang tua dan saudara perempuan saya mengelolanya, dan wisma tamu itu memiliki sekitar 60 kamar," sambungnya.
Pendapatan yang berhasil diraup oleh Kyuhyun kala itu yakni mencapai keuntungan sebesar Rp203 juga dalam waktu tiga hari di akhir pekan.
Pencapaian itu membuat pria 37 tahun itu mendapat pujian dan disebut sebagai investasi real estat yang sukses.
Namun belum lama julukan itu didapat, bisnisnya mendapat kesulitan saat pandemi COVID-19.
Dampak dari Covid-19 yakni mengakibatkan penurunan tajam dalam pariwisata sehingga membuat bisnis Kyuhyun sepi, hingga saat ini memutuskan untuk menjualnya.
(Besse Arma/Fajar)