Kecewa RUU Andalan Trump, Elon Musk Mundur dari Pemerintahan AS

  • Bagikan
Elon Musk dan Donald Trump.

Dia menyatakan kekecewaannya setelah melihat RUU pengeluaran besar tersebut yang malah meningkatkan defisit anggaran, bukan menguranginya. "RUU itu melemahkan pekerjaan tim DOGE,” kata Musk.

RUU yang telah lolos dari DPR dan kini dibahas di Senat itu mencakup kebijakan pemotongan pajak dan peningkatan belanja pemerintah.

Namun, para pengkritik menilai RUU tersebut berpotensi membahayakan layanan publik, terutama di bidang kesehatan, dan memperbesar defisit hingga 4 triliun dollar AS (sekitar Rp 65.210 triliun) dalam sepuluh tahun ke depan.

“RUU bisa saja besar, atau indah. Tapi saya ragu bisa keduanya sekaligus,” sindir Musk dalam wawancara tersebut.

Respons Gedung Putih

Pasca pernyataan pengunduran diri Elon Musk sebagai penasihat utama Presiden Donald Trump, Gedung Putih melalui salah satu pejabat senior membenarkan bahwa Elon Musk telah meninggalkan posisinya sebagai penasihat.

Gedung Putih juga merespons kritikan Musk dan para pengkritik terhadap RUU tersebut melalui Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Stephen Miller. Dia menyebut RUU yang dikritik Musk bukanlah anggaran tahunan, dan pemangkasan anggaran DOGE tetap membutuhkan legislasi terpisah sesuai aturan Senat.

Meski demikian, pernyataan Musk tetap menjadi sorotan publik, terutama karena ia merupakan salah satu donatur terbesar dalam kampanye pemilihan ulang Trump pada 2024, dengan nilai sumbangan sekitar 250 juta dollar AS (sekitar Rp 4 triliun). (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan