Misal, Benjamin Piet Hernusi. Dia biasanya memainkan pertandingan di atas 20 menit. Saat melawan Vietnam, Benjamin bermain selama 15 menit 4 detik.
Demikian juga dengan Steven Sebastian, Seiya Yabe, dan Kenzie Vincenzio, serta Gede Dio Arghya. Menit mainnya dikurangi saat Indonesia kalahkan Vietnam. Bagusnya, meski lebih banyak memainkan pemain dari bench, Indonesia tetap mendominasi permainan lawan Vietnam.
“Hari ini coach banyak melakukan roling pemain. Yang minute play kurang banyak, diberikan menit main lebih sekalian menjaga kebugaran pemain yang akan tampil di final. Jadi pemain second layer bermain lebih banyak di pertandingan kali ini,” jelasnya.
Kata Rony, timnas Indonesia sempat mendapatkan perlawanan sengit dari Vietnam di kuarter kedua. Namun pemain mampu kembali menetralkannya memasuki kuarter ketiga. Bahkan Vietnam hanya diberikan poin 6 saja.
“Defense kita sempat longgar tapi kuarter 3 dan 4 kita gas lagi dengan kombinasi pemain starting fibe dan bench. Kunci kemenangan kita adalah defense yang bagus dari anak-anak,” jelasnya.
Timnas Putra U16 memulai perjuangan di pertandingan kelima FIBA U16 Asia Cup SEABA Qualifiers 2025 dengan baik. Kuarter pertama Indonesia leading 6-0 dan mampu menjaga dominasi hingga akhir kuarter pertama dengan kedudukan 26-13.
Kuarter kedua, Indonesia sempat mendapatkan perlawanan dari pemain Vietnam yang akurat dalam tembakan tiga angka. Namun upaya Vietnam itu tetap tak mampu mengungguli Indonesia. Hingga kuarter kedua Indonesia tetap dominan dengan keunggulan 38-28.