FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto menyoroti tajam pernyataan dari salah satu akademisi, Ardianto Satriawan.
Hal ini berkaitan dengan pernyataannya soal beberapa keputusan atau kebijakan yang bakal diambil oleh Presiden Prabowo Subianto.
Khusus yang paling disorotinya terkait masalah international yang ada saat ini.
“Dia Ketemu Bill Gates, tiba-tiba bahas vaksin TBC, belum ada bahasan sebelumnya padahal. Nelpon Trump, abis bilang itu mau nampung warga Palestina, sampai diberitain media Israel, Bilang, ‘kalau Palestina merdeka, mau ngakuin Israel,” tulis Ardianto dikutip akun X pribadinya, Selasa, (3/6/2025).
“Kerja sama maritim sama China, padahal ada klaim nine-dash line mereka yang bentrok sama batas Laut Natuna Utara. Ketemu Macron bersulang, sampai klarifikasi kalau itu Sari Apel dan bukan alkohol. Yang dia bilang antek asing: mereka” tambahnya.
Pernyataan Ardianto itu pada dasarnya menyentil Prabowo yang menyebut pihak asing menyewa LSM untuk mengadu domba.
Merespon hal ini, Dede Budyarto memberikan sindiran keras ke Ardianto Satriawan.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, ia menyebut sang dosen lupa peran besar Presiden Prabowo yang siap pasang badan untuk kepetingan nasional.
“Lucu yah dosen ini, sibuk nyatetin siapa ketemu siapa, ngomong apa ke siapa, tapi lupa: siapa yg berani pasang badan jaga kepentingan nasional?,” tulis Dede dikutip Selasa (3/6/2025).
Ia pun lanjut menyindir dengan menyebut Ardianto sebagai salah satu orang yang nyolot soal kedaulatan dan menyebut sebagai tukang framin.
“Kritik boleh, tapi jangan mentang-mentang ‘melek internasional’ terus nyolot soal kedaulatan,” tutur loyalis Jokowi ini.
“Jangan pura-pura ndak ngerti bedanya. Kalau cuma nyinyir tanpa paham konteks, siapa yang sebenarnya tukang framing?
Dosen mblegedezzz,” terangnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, pihak asing telah membiayai lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mengadu domba pihak-pihak di Indonesia.
“Dengan uang, mereka membiayai LSM untuk mengadu domba kita,” ujar Prabowo dalam pidato Hari Kelahiran Pancasila di Gedung Pancasila, Kompleks Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
(Erfyansyah/fajar)