Selain itu, Danantara Indonesia berperan sebagai jembatan untuk menarik co-investment (investasi bersama) dari pihak asing maupun domestik—tidak hanya berupa dana, tetapi juga teknologi, keahlian, dan daya saing yang belum tersedia di dalam negeri.
Menurut Arief, upaya ini sejalan dengan gagasan besar Begawan Ekonomi Indonesia, Sumitro Djojohadikusumo, yakni mengoptimalkan aset BUMN untuk menciptakan nilai tambah strategis bagi perekonomian.
“Dalam proses itu, ada inovasi, ada investasi di teknologi, ada human capital, dan diharapkan dalam lakukan ini kita menjadi penggerak yang lebih aktif untuk pembangunan dan juga untuk kemakmuran Indonesia bersama,” tegasnya. (*/ant)