FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dua program unggulan Presiden Prabowo Subianto disoroti oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), dalam laporan Global Economic Outlook edisi 2025.
Kedua program tersebut yakni Danantara dan Makan Bergizi Gratis. OECD menilai kebijakan fiskal pemerintah 'netral' pada 2025, dan menyebut bahwa kedua program ini tidak membebani APB.
"Kebijakan fiskal diproyeksikan akan bersifat netral pada tahun 2025, karena peningkatan belanja pada program makanan gratis dan tambahan investasi publik melalui lembaga pengelola kekayaan negara baru (Danantara) akan dibiayai oleh pemotongan belanja di pos lain," tulis OECD, dikutip Sabtu, (7/6/2025).
OECD juga menyampaikan adanya siklus dalam mempercepat pencairan transfer kekayaan ke Danantara dalam jangka pendek sambil memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaannya akan mendukung pertumbuhan pada tahun 2025.
Hal ini menentukan dan dapat diprediksi bahwa keputusan tersebut tampak tepat di tengah meningkatnya ketidakpastian tentang prospek pertumbuhan.
"Seiring dengan kondisi keuangan yang berangsur-angsur membaik, inflasi tetap dalam kisaran target bank sentral, dan pengeluaran investasi publik dari sovereign wealth fund baru (Danantara) meningkat, permintaan domestik diperkirakan akan meningkat secara bertahap selama paruh kedua tahun 2025 dan 2026," ungkap OECD.
Tidak hanya itu, OECD menjelaskan bahwa p
kekurangan gizi pada bayi dapat diatasi melalui pelaksanaan program makanan gratis, yang juga dapat memperkuat kesehatan masyarakat.