Perdebatan tak sampai di situ. Jhon kembali menimpali Deddy.
“Argumen @DedynurPalakka @psi_id sama sekali tak menjawab substansi ‘Jokowi Layak sebagai Nabi’,” terang Jhon.
Menurutnya, penjelasan Deddy panjang lebar. Masih banyak hal-hal yang tidak terjawab.
Ia memaparkan empat alsan. Pertama, bahwa Socrates tidak pernah disebut ‘Nabi Akal Budi’. Sokrates dikenal sebagai seorang Filsuf yang menekankan Filsafat, etika dan pendidikan. Pun begitu dengan Buddha dan Karl Max, tidak pernah disebut sebagai Nabi.
“Kedua, dengan logika yang anda tawarkan, lantas Jokowi anda sebut sebagai Nabi apa? Itu belum terjawab. Jika Jokowi Nabinya dan kau umatnya (semua kader PSI), lalu siapa Tuhan kalian? Mulyono? Atau jangan-jangan Bapaknya?” ujarnya.
Ketiga, ia mengaku tidak sentimen kepada Deddy. Yang bereaksi lalu berubah menjadi sentimen, menurutnya khalayak yang tidak terima karena ucapan Deddy berlebihan dan melampaui batas wajar.
“Empat, lebih baik anda minta maaf secara terbuka daripada timbul efek negatif yang tak terduga nantinya. Itu saran saya sebagai mutualanmu di udara,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)