Paradoks Perubahan: Ketika Transformasi Menjadi Status Quo Baru

  • Bagikan

Bagi lembaga pendidikan tinggi, konteks perubahan atau transformasi perubahan paling tidak difokuskan pada transformasi kurikulum melaui outcome based education (kampus berdampak), Integrasi Soft Skills & Digital Literacy, dan Program Hybrid & Multidisiplin. Digitalisasi proses pembelajaran melalui Learning Management System (LMS), pengembangan Massive Open Online Courses (MOOC), Pemanfaatan artificial intelligence & data analytics.

Penguatan tata kelola dan budaya organisasi dengan implementasi kepemimpinan transformasional, Pengembangan SDM adaptif, dan agile governance (Tata kelola yang lebih lincah dan adaptif dalam menghadapi dinamika eksternal). Penguatan kemitraan dan keterlibatan industry dengan cara triple helix collaboration (Academia- Business-Government), penguatan program internship dan project-based learning, Pengembangan inkubator bisnis dan technopark.

Program internasionalisasi dengan strategi penguatan jejaring global, peningkatan kualitas publikasi internasional, akreditasi internasional. Peningkatan kualitas layanan mahasiswa dengan strategi student-centered services, digitalisasi layanan akademik dan non-akademik, dan penguatan mental health support. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan