FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pernyataan Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali, Dedy Nur, soal mantan Presiden Indonesia, Jokowi, memenuhi syarat menjadi nabi mendadak heboh di publik.
Bagaimana tidak, mulai dari Pegiat Media Sosial (Medsos) hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan kecaman terhadap anak buah Kaesang Pangarep tersebut.
Komentar lain juga datang dari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, KH Muhammad Said Abdul Samad.
Said blak-blakan mengatakan bahwa pernyataan dari kader PSI tersebut sangat disesalkan.
"Saya sebagai Ketua Muhammadiyah Makassar, sangat menyesalkan pernyataan itu," ujar Said kepada fajar.co.id, Sabtu (14/6/2025).
Dikatakan Said, adanya pernyataan Dedy Nur menunjukkan bahwa kader PSI patut diduga kurang pengetahuan tentang agama.
"Kan nabi Muhammad SAW dikatakan penutup segala nabi-nabi. Berarti sesudah nabi Muhammad SAW tidak ada lagi yang bisa jadi nabi," sebutnya.
Said menampik dengan tegas mengenai Jokowi yang disebut memenuhi syarat menjadi nabi. Meskipun diklaim bahwa ayah Kaesang Pangarep itu memiliki banyak loyalis.
"Bagaimana bisa ada orang baru mau ditunjuk-tunjuk jadi nabi. Ini namanya kasihan, artinya kurang pengetahuannya tentang agama dan dia bicara agama, tentunya tidak nyambung," cetusnya.
"Jadi kami sangat menyesalkan, apalagi kita sama-sama tahu siapa itu pak Jokowi," tambahnya.
Said bilang, saat ini Presiden ke-7 Indonesia itu sedang diterpa banyak masalah. Mulai dari dugaan ijazah palsu hingga janjinya kepada rakyat dinilai hanya omon-omon.
"Sekarang ini yang banyak masalahnya, ijazah (diduga palsu, red) menjadi masalah, janji-janjinya kepada rakyat Indonesia. Dan sepertinya banyaklah yang kita soroti sebagai rakyat," Said menuturkan.
Tambahnya, bukan hanya disesalkan, pernyataan Dedy disebut sesat dan menyesatkan.
"Seharusnya pak Jokowi juga kalau paham agama hendaknya mengatakan janganlah saya dianggap sebagai nabi. Karena nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir. Kalau menyakini itu, tentunya beliau sangat riskan dan malu," kuncinya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi, Dedy Nur, membalas pernyataan Jhon Sitorus yang mengkritik keras setelah dia memuji habis mantan Presiden Jokowi.
Pada kolom komentar cuitan Jhon, Dedy mengatakan bahwa apa yang disebutnya tentang Jokowi memenuhi syarat menjadi nabi tidak berlebihan.
"Ngga ada yang berlebihan dalam ruang idea bro Jhon Sitorus," kata Dedy, @DedynurPalakka (10/6/2025).
Dikatakan anak buah Kaesang Pangarep ini, orang selain Jokowi juga bisa menjadi nabi. Tidak terkecuali Jhon Sitorus.
"Kalau saya menulis bahwa Jhon juga bisa jadi nabi baru apa yang saya langgar, ini pikiran bebas saya saja," timpalnya.
Dedy bilang, apa yang dia katakan soal Jokowi tidak perlu diperdebatkan. Sebab, baginya Presiden dua periode itu memang sudah mendapat tempat di hati rakyat.
"Cuman reaksi Jhon dkk ternyata lumayan bersemangat, jadi mari kita lanjutkan narasi ini sampai benar-benar kejadian," tandasnya.
Lebih lanjut, Dedy menuturkan bahwa selama ini Jokowi kerap dijuluki Fir'aun. Dan, tidak pernah ada yang mempermasalahkan hal tersebut.
"Malah kelihatannya pada girang, giliran saya sebut Jokowi memenuhi kriteria menjadi Nabi langsung pada salto jumpalitan itu otak," cetusnya.
Pada cuitan lain yang telah dibagikan di X, Dedy juga menyinggung tuhan ummat Islam.
"Allah yang selama ini dipercaya sebagai Tuhan oleh umat muslim sebenarnya cuman angan-angan yang sama ketika nabi akhir zaman juga pertama kali membangun angan-angannya soal Tuhan bernama Allah," Dedy menuturkan. (Muhsin/Fajar)