Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas RSKD Dadi Makassar Abd Malik mengatakan bahwa apa yang viral itu tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.
"Jadi kemarin kejadiannya saya sendiri kesana mau makamkan karena kebetulan almarhum itu tidak punya keluarga, jadi saya bawa ke kampung saya di Gowa untuk dimakamkan," kata Malik.
Dikatakan Malik, saat sopir membuat video, ia sebenarnya menunggu rombongan karena mobil lainnya sementara singgah untuk membeli peralatan pemakaman.
"Nah saya tidak sangka sopir ini bikin konten seperti itu, sopirnya tadi datang katanya dia bercanda," ucapnya.
Usai video tersebut viral, Malik mengatakan bahwa sopir ambulans telah datang meminta maaf di RSKD Dadi Makassar.
"Yang dua orang itu sebenarnya, temannya karena dia minta ke saya mau ikut juga. Karena kan juga ada ikut perawat, jadi ikut," Malik menuturkan.
Publik hanya diprank oleh sopir ambulan, sebab diungkapkan Malik, kedua rekan almarhum yang ikut itu telah berstatus pulih.
"Dia statusnya pulih, cuma mau ikut karena belasungkawa karena dia punya teman meninggal. Tidak ada diterlantarkan, saya sudah klarifikasi juga," imbuhnya.
Adapun ODGJ yang meninggal karena sakit itu, kata Malik, tidak memiliki keluarga atau telah ditelantarkan.
"Makanya saya selaku pejabat disana saya mengambil alih, saya berinisiatif makamkan di Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga," kuncinya.
(Muhsin/fajar)