Ditanya Soal Keaslian Ijazah Harvard Miliknya, Tom Lembong: Tak Bahaya Ta?

  • Bagikan
Tom Lembong bersama kuasa hukumnya, Zaid Mushafi.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tim kuasa hukum Tom Lembong, Zaid Mushafi, menyinggung isu hangat seputar keaslian ijazah dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya.

Meski disampaikan dengan nada santai, pertanyaan yang diajukan kepada kliennya memuat sindiran terhadap polemik ijazah mantan Presiden Jokowi yang belakangan kembali mencuat ke publik.

“Ini kan banyak yang doain pak Tom, banyak yang support pak Tom, tapi kita pengen nanya nih di luar perkara lah," kata Zaid dikutip pada Minggu (15/6/2025).

Ia memiliki keyakinan bahwa kebebasan Tom Lembong hanya menunggu waktu.

Mengingat, dari sejumlah saksi yang dihadirkan dalam persidangan, tidak ada yang menyebut keterlibatan mantan Menteri Perdagangan itu dalam perkara yang dimaksud.

"Kalau perkaranya udah jelas, tinggal nunggu bebasnya aja,” tambahnya.

Tak lama kemudian, ia melontarkan pertanyaan yang langsung mengundang tawa dari Tom Lembong.

“Pertanyaannya simple, pak Tom katanya lulusan Harvard? Ijazahnya asli gak?," timpalnya.

Tom Lembong yang tengah duduk mendengarkan pertanyaan itu, langsung tertawa lepas sebelum menjawab.

“(Ketawa) Tak bahaya ta? Tak bahaya ta?," jawabnya.

Meski tidak memberikan jawaban eksplisit, respons Tom Lembong seolah menyiratkan bahwa pertanyaan itu membawa nuansa sarkas dan menyindir isu yang tengah menjadi sorotan publik nasional.

Video ini diambil usai menjalani salah satu sidang lanjutan pemeriksaan saksi-saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Pakar digital forensik, Rismon Sianipar, kembali mengangkat isu dugaan kejanggalan pada dokumen ijazah milik mantan Presiden Jokowi.

Kali ini, ia menyinggung perbedaan visual yang menurutnya mencolok pada dua dokumen berbeda, ijazah bernomor 1120 milik Jokowi dan ijazah nomor 1115 milik Frono Jiwo.

Rismon mengklaim adanya empat ketidakidentikan antara kedua dokumen tersebut yang dilihat dari posisi huruf tertentu terhadap elemen grafis pada ijazah.

"Empat ketidak-identikan ijazah nomor 1120 Jokowi yang diupload Dian Sandi Utama dan ijazah no 1115 Frono Jiwo," kata Rismon di X @SianiparRismon (7/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa posisi huruf-huruf seperti A, I, E, dan Z pada kedua ijazah tersebut tampak tidak identik jika dibandingkan dengan posisi logo Universitas Gadjah Mada (UGM) di dokumen.

"Terlihat posisi huruf A, I, E, dan Z relatif terhadap LOGO UGM!," sebutnya menjabarkan visual yang dia unggah.

Rismon juga bilang bahwa pembandingan lanjutan akan dilakukan terhadap versi fotokopi ijazah yang sebelumnya dipublikasikan oleh pihak kepolisian.

"Nanti kita bandingkan lagi dengan ijazah fotokopi yang ditampilkan Dirtipidum Bareskrim," kuncinya.

(Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan